Tidak Semua Orang Bisa Menjadi Content Creator
Tantangan Menjadi Content Creator
1, Kesulitan dalam keyword research
Keyword merupakan bagian terpenting dari pembuatan konten, dan hal ini juga digunakan untuk menarik audience. Keyword pun harus terpampang jelas pada judul konten atau artikel untuk memudahkan audience saat pencarian. Selain itu, keyword juga harus dibuat sespesifik mungkin untuk menghindari adanya keambiguan. Meskipun terlihat mudah, keyword research tidak semudah itu untuk dilakukan, karena juga harus mempertimbangkan preferensi dari audience itu sendiri.
2, Membuat konten yang berkualitas tinggi
Membuat konten yang bagus dan berkualitas tinggi memang merupakan kewajiban bagi seorang content creator. Dan nampaknya mudah, bukan? Seorang content creator bisa tinggal mengobservasi media sosial dan memperhatikan hal-hal yang disukai oleh para penggunanya. Namun, melakukan hal itu pun juga tidak semudah itu.Â
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat membuat konten baru, yaitu ide baru yang bagus dan menarik, membuat konten tersebut agar terlihat engaging, dan juga menjalankan ide tersebut dengan sempurna. Semua ini, kembali ke preferensi audience. Selain itu, arus tren masa kini juga mengalir dengan cepat, dan seorang content creator pun mau tidak mau harus bisa mengikuti arus tersebut agar tidak terkesan ketinggalan zaman.
3,Membuat 'suara' yang unik dan konsisten
Jika seseorang memiliki sebuah ide, dapat dipastikan bahwa orang lain juga akan memiliki ide yang serupa. Memiliki konten yang mirip dengan orang lain merupakan hal yang lumrah selama tidak melakukan plagiarisme. Namun, hal yang cukup sulit dilakukan adalah mencari 'suara' sendiri yang unik dan berbeda dari orang lain. Agar audience tertarik dengan konten yang diberikan, meskipun mirip dengan konten orang lain, harus memiliki keunikan tersendiri ataupun perspektif yang berbeda dari konten yang lain.
Selain itu, konsistensi pun diperlukan. Dengan menjaga konsistensi, audience akan lebih mudah mengenal sebuah konten tertentu. Konsistensi ini akan cukup sulit dilakukan, terutama jika dilakukan sembari masih mencari gaya suara tersendiri.
4, Scheduling
Terkesan remeh, namun, dengan scheduling atau penjadwalan konten dapat menjadi penentu kesuksesan seorang content creator. Jika konten di-posting terlalu sering, audience akan merasa kewalahan. Sebaliknya, jika konten di-posting terlalu jarang, audience akan cepat lupa dengan konten tersebut. Selain itu, seorang content creator juga harus mengetahui waktu yang tepat untuk memposting konten. Jika konten di-posting di waktu yang salah, audience tidak akan melihat konten tersebut dan memiliki kemungkinan besar untuk tenggelam pada posting konten orang lain. Inilah mengapa diperlukan pengetahuan yang cukup dan ketelitian yang tinggi untuk memposting sebuah konten.
Seperti yang disebut sebelumnya, seperti pekerjaan yang lainnya, menjadi content creator memang memiliki kesulitannya sendiri. Kesulitan-kesulitan inilah yang membuat tidak semua orang bisa menjadi seorang content creator. Namun, semua kesulitan ini dapat diatasi dengan berbagai tools yang menunjang pekerjaan sebagai content creator. Jadi, meskipun tidak semua orang bisa menjadi seorang content creator, tidak ada salahnya untuk mencoba terlebih dulu.