Mohon tunggu...
Saul Reinhart
Saul Reinhart Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Berbagi dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Apakah Guardiola Salah Satu Pelatih Terbaik?

4 Februari 2016   09:30 Diperbarui: 4 Februari 2016   09:45 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="www.skysports.com"][/caption]

Teka-teki kemana Pep Guardiola akan melanjutkan karirnya akhirnya terjawab. Manchester biru secara resmi telah mengumumkan akan memakai jasa pria Spanyol ini mulai musim 2016-2017. Dia diberitakan akan dikontrak selama 3 musim dengan nilai yang fantastis. Setelah memutuskan tidak memperpanjang kontrak bersama Bayern Munchen, masa depan Guardiola sempat dikaitkan dengan beberapa klub besar Liga Inggris seperti MU, Chelsea dan tentunya City. Manchester City pada akhirnya yang berhasil mendapatkan tanda tangan mantan pemain tim nasional Spanyol tersebut. Dengan adanya pemberitahuan ini tentunya menimbulkan berbagai tanggapan, prediksi serta harapan dengan datangnya salah satu pelatih terbaik di dunia.

Kedatangan Guardiola ini tentunya akan memberikan nuansa baru bagi Liga Inggris yang saat ini menurut saya adalah liga terbaik di dunia. Banyak pihak memprediksi bahwa Guardiola akan sukses di Inggris sebagaimana dia membawa sukses bagi Barcelona dan tentunya Bayern Munchen saat ini. Mulai dari para pelatih, pemain, rekan yang pernah bermain bersama, bahkan mantan anak didik Guardiola menjagokan bahwa dia akan membawa banyak gelar ke Etihad Stadium.

Juergen Klopp, pelatih Liverpool saat ini, yang pernah "berseteru" dengan Guardiola di Jerman, memberikan pendapat yang menarik. Dia menyatakan bahwa Liga Inggris berbeda dengan liga-liga lainnya. Ada karakter dan ciri tersendiri, demikian Klopp menyatakan. Namun demikian apapun tenaggapan dan pendapat soal kedatangan Guardiola ke Liga Inggris tentunya merupakan suatu "ancaman" bagi semua kontestan. Tetapi yang paling menarik tentunya perseteruan dengan rival sekota, Manchester United. Dalam beberapa tahun terakhir ini, dominasi Setan Merah merah secara perlahan mulai dihilangkan oleh Manchester Biru.

Kekuatiran yang sangat jelas terlihat dari para fans MU yang sebagian besar menyalahkan manajemen yang tidak bisa mendapatkan tanda tangan Guardiola. Mereka pantas kuatir mengingat sepak terjang Guardiola apabila ketika menilik hasil laga yang mempertemukan MU dengan tim yang ditangani olehnya. Setan merah selalu kesulitan untuk menang, meskipun secara keseluruhan ada fakta bahwa Pep juga kesulitan melawan tim-tim Inggris lainnya. Kedatangan Pep ke markas "tetangga yang berisik" jelas merupakan ancaman yang bisa berarti bencana bagi MU.

Sebagai fans MU, saya pantas kuatir pula dengan situasi ini. Bagaimana tidak, MU yang masih dilatih oleh Sir Alex Ferguson  juga sulit untuk mengalah barcelona yang kala itu ditangani oleh Guardiola. Namun demikian, menilik latar belakang Guardiola, bagi saya sebenarnya dia belum teruji . Mengapa?  Pep Guardiola adalah pelatih Barcelona B sebelum menangani tim Barcelona yang berkompetisi di La Liga. Ketika dia naik pangkat, Barcelona kala itu dihuni oleh para pemain hebat dengan segala kemampuan mereka masing-masing. Hasilnya sudah kita ketahui bersama. Ketika beliau memutuskan keluar dari Barcelona untuk istirahat dan kemudian menangani Bayern Muchen, situasinya sama. Dia mewarisi pemain-pemain hebat era pelatih Jupp Heynckes. Hasilnya pun demikian, sekalipun bersama Bayern Munchen, Pep belum mempersembahkan gelar Liga Champion ( mungkin di tahun terakhirnya ini, karena Bayern Munchen lolos ke 16 besar).

Guardiola sukses di klub-klub ini karena dukungan hal-hal tersebut di atas. Analoginya adalah, Guardiola seorang chef, dengan dukungan resep-resep yang luar biasa, peralatan peralatan modern, para asisten chef yang hebat, serta tentunya bahan-bahan makanan yang berkualitas nomor satu. Sehingga tidak sulit untuk meracik menu yang enak, hebat dan luar biasa. Seorang chef sehebat apapun tidak akan mampu meramu menu yang demikian jika tidak mendapat dukungan. Pembandingnya sederhana. Mari lihat kiprah Luis Enrique di Barcelona saat ini. Musim lalu dia memberikan lima gelar untuk Barcelona, dan musim ini dia berpeluang untuk mengulanginya. Tetapi apa yang mampu dibuat oleh Enrique ketika menangani Celta Vigo bahkan AS Roma. 

Pep Guardiola belum teruji untuk melatih tim-tim "grade B" ke bawah. Dibandingkan dengan Jose Mourinho, Pep belum pernah menangani klub selevel, Celta Vigo, AS Roma, Porto atau Intermilan. Saya tidak yakin Pep akan berbuat banyak ketika menukangi tim-tim seperti, Southampton, Leicester City, Vitesse Aarnhem, Bayer Leverkusen, Lazio, dll. Saya yakin, jika pelatih Tim Nasional Indonesia favorit saya, Nil Maizar, diberikan kesempatan melatih Barcelona atau Bayern Munchen, beliau akan memberikan banyak gelar juga.

Kedatangan Guardiola bukan sesuatu yang perlu dikuatirkan secara berlebihan. Liga Inggris akan mengajarkan Guardiola tentang sepak bola yang sebenarnya. Mari kita tunggu aksinya di musim 2016-2017. Bravo EPL, GGMU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun