Tatkala sang waktu berputar meninggalkan porosnya...
Detik berubah menjadi menit, dan menitpun berganti menjadi jam...
Dan akupun masih terdiam...
Masih membisu...
Enggan untukku membuka jendela...
Enggan untukku membuka mata...
Ragaku masih utuh, namun jiwa dan hatiku telah hancur...
Kemudian datanglah sang angin masuk melalui celah-celah ruanganku, memberikanku kesegaran, memberikanku nafas baru..
Namun itu hanya sesaat, kemudian enyah, pergi entah kemana...
Kemudian nampaklah sinar sang mentari, memberikanku kehangatan, memelukku erat, Â lalu kemudian dia pergi...
Dan aku mulai putus asa...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!