Mohon tunggu...
Rhieska Putri Oktaviani
Rhieska Putri Oktaviani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswi

basketball, pendiam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Autobiografi Rhieska Putri Oktaviani

5 Mei 2023   14:10 Diperbarui: 5 Mei 2023   14:23 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama saya adalah Rhieska Putri Oktaviani, sekarang saya berumur 15 tahun, lahir di Tangerang, 09 Oktober 2007. Saya adalah anak terakhir dari empat bersaudara. Saat ini saya duduk di kelas X jurusan MIPA di sekolah SMAN 3 KAB TANGERANG.

    ‘Ika’ adalah panggilan akrab nya, namun keluarga biasa memanggil saya yaitu ‘Adek’. Saya terlahir dari keluarga yang mencukupi. Papah bekerja sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS) di Tambora, Jakarta Barat. Sedangkan Mamah yaitu ibu rumah tangga.

  Nama Rhieska adalah nama pemberian dari Mamah saya. Nama Rhieska sendiri sebenernya tidak memiliki arti saat nama itu diberikan kepada saya. Namun menurut studi numerologi, nama Rhieska mempunyai kepribadian Mengutamakan prinsip, keteraturan, pelayanan, sulit menerima batasan dan perkembangan yang mapan.

   Putri adalah nama pemberian dari papah saya. Papah memberitahu bahwa nama Putri yaitu memiliki arti yang artinya Anak Perempuan.

   Oktaviani adalah nama pemberian dari papah. Papah memberitahu bahwa nama Oktaviani memiliki arti Keindahan.

PERISTIWA DAN MASALAH

   Saya mulai sekolah TK pada umur 5 tahun. Saya sekolah di Mutiara Ibu. Hobi saya dulu yaitu Menulis Sambung. Setelah lulus TK saya melanjutkan SD pada umur 6 tahun, saya sekolah di SDIT AR-RIDHO.

   Saat saya kelas 4 diumur 9 tahun Papah Meninggal dunia, dia meninggalkan istri dan anak-anak nya. Saat itu hujan sangat deras, hujan pun merasakan kepergian nya. Pada saat itu saya belum begitu mengerti bagaimana rasanya kehilangan, saya masih bisa tersenyum tertawa walaupun keadaan sedang berduka. Berjalan nya waktu, keluarga sudah mengikhlaskan  kepergiannya. Mamah menjadi kepala keluarga yang menanggung beban anak-anak nya.

   Kelulusan SD tiba, saya memulai sekolah di SMPN 2 CURUG, sekolah dengan keindahan adiwiyata dan kurasaki dengan keterjagaan sampah plastik dan sebagainya yang mambuat sekolah itu terkenal. Saya memulai berinteraksi kembali dengan suasana yang baru dan teman baru. Dan saya mengikuti ekstrakulikuler Basket, yang menjadi hobi saya sampai saat ini.

   Semester 2 kelas 7 sekolah diliburkan, karena adanya virus menyebar yaitu virus COVID-19. Saat saya kelas 8 keluarga berduka karena Mamah Meninggal dunia, mamah meninggalkan anak-anaknya. Kepergian nya begitu menyakitkan, Saya sangat merasa kehilangan, tangisan yang begitu memilukan membuat semua orang melihat pun merasa iba. Setelah kepergiannya tidak ada lagi canda tawa dalam keluarga, kehilangan nya membuat saya menjadi anak yang pendiam, dan sering emosional.

    2 tahun pun tiba COVID-19 pun mulai mereda, saat ini saya kelas 9 dan sekolah mengadakan study tour dan acara perpisahan di Yogyakarta, menginap 4 hari 3 malam. Seluruh teman-teman sangat menikmati liburan, dan acara perpisahan pun berjalan dengan lancar, tangis dan tawa pun menjadi satu karena acara perpisahan ini. Setelah acara terlaksana hari kemudian seluruh teman dan guru pun kembali pulang ke asalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun