by: A.P
Cinta dan loyalitas ternyata tak selalu sejalan...cinta tak selalu menuntut loyal, dan loyalitas tak selalu demi cinta. Keduanya lepas-lepas, dan berdamai justru saat kita berani berpamrih. Dan ini melelahkan! Karena kita tak pernah tahu apa yang menunggu di simpangan berikutnya. The tyranny of platonic silence...
Definisi arbitrer. Definisi subyektif yang menghakimi. Pelangi semu. Pengingkaran kealpaan manusia atas takdir, ruang, dan waktu. Yang semena-mena membekukan siang, membakar malam, membunuh peristiwa, lalu berziarah saat cuaca tak ramah. Pelarian sempurna bagi jiwa-jiwa sepi.
Matahari dan bulan yang damai berbunuhan. Ironi yang seumur peradaban manusia. Sayap-sayapnya setia menikam malam, membelah pagi, lalu jatuh pada embun sunyi yang pelahan mati.
Bekuan malam yang tersisa di sudut sore berhujan waktu itu, mengendap sebagai resah yang lain. Tanya kemarin belum berjawab! Atas nama sang hidup, boleh kubunuh sunyi itu?
Sebab matahari dan bulan yang damai berbunuhan. Sebab setia menafikan hasrat, meruap membuta dalam kuasa waktu, melambat pada hujan sore yang berkhianat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H