Suatu malam ada seorang anak laki-laki berteriak pada ayahnya, setelah ditelusuri ternyata penyebab biang kerusuhan adalah sebuah ' bakso telor '. Mengapa sebuah bakso telor bisa membuat gaduh seisi rumah? Itulah yang menjadi pertanyaan. Padahal kalau boleh jujur, si bakso pun tak mengerti apa-apa soal ini. Memang bukan kesalahan si bakso pada permasalahan kali ini, karena ia hanya obryek penderita. Setelah direbus tidak digubris begitu saja.
Yang salah kali ini adalah si anak laki-laki itu. Mengapa begitu? Ya karena mengapa ia harus teriak malam-malam hanya karena si bakso bukanlah keturunan bakso telor seperti yang ia cari. Dan mengapa ia harus mencaci bapaknya beserta si bakso yang tak berdosa? Kesalahan terbesar adalah mengapa pada akhirnya ia juga menghabiskan semuanya dengan lahapnya setelah ia menghina mereka habis-habisan. Sebaiknya anak laki-laki itu sadar apa yang telah ia perbuat menunjukkan keegoisannya. Itu tidak baik bagi bakso biasa, dan bukan tergolong bakso telor. <Rey>
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H