Banyak hal konyol bisa terjadi di sekitar kita. Bahkan tidak kita sadari itupun terjadi pada kita sendiri. Hal-hal konyol dan menggelikan tidak hanya terjadi pada saat-saat santai saja, bahkan bisa terjadi pada saat serius ataupun pada saat kita sedang panik.
Tragedi yang menggelikan itu terjadi pada seorang teman yang sedang berada dalam sebuah bis. Temanku yang bernama Riana. Pemalu orangnya, berbicara dan bertindak seperlunya saja. Tapi ia tipe orang yang katanya diam-diam menghanyutkan. Dan sekarang terbukti dikejadian ini.
Riana yang sedang asyik melamun di dalam bis bersama teman-teman sepulang kantor, begitu menikmati perjalanannya. Sampai sesuatu yang terjadi pada dirinya pun ia tidak menyadarinya. Sekilas memang ia terlihat sangat lugu dan itu juga yang terpikir oleh si bapak pencuri yang sudah sedari tadi memperhatikan keadaan riana yang merupakan sasaran empuknya kali ini. Dan ternyata Riana tak selugu wajahnya. Ia merasakan kalau ada yang terjadi pada dirinya terutama pada tasnya. Kesadarannya pun meningkat drastis ketika ia akhirnya mengenali profil si bapak pencuri yang ingin mengambil hp yang ada di dalam tasnya.
Tapi pikir Riana "Tunggu dulu pak pencuri, kamu tidak bisa melakukan itu padaku. Saya memang lugu tapi saya tidak dungu". Memang hp itu sudah berada di tangan pak pencuri itu sekarang. Riana boleh terlihat diam tapi apa yang dilakukan perlu diperhitungkan terutama oleh pak pencuri. Begitu ia tau kalau hpnya sudah tidak ada, ia merasa hp itu belum terlalu jauh darinya. Dan ia bergerak bak pencopet handal mengambil kembali hpnya yang ternyata masih ada di pangkuan pak pencuri. Dan akhirnya pak pencuri kecolongan juga, ia tak menyadari kalau hasil pekerjaannya telah raib kembali.
Bagi orang lain mungkin hal ini seperti ini sudah menjadi sesuatu yang heboh di dalam sebuah bis yang panas. Tapi tidak bagi riana, karena ia lebih memilih diam. Namun ia boleh berbangga hati, karena ternyata ia lebih lihai dari pak pencuri yang sudah mempunyai jam terbang lebih lama dalam hal mencopet. Sekarang siapa boleh kita pikirkan siapakah yang lebih terlihat naif?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H