Mohon tunggu...
Reyhan Arrasuli
Reyhan Arrasuli Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

cool, calm, consequent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tragedi Bakso Telor

30 April 2010   17:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:29 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suatu malam ada seorang anak laki-laki berteriak pada ayahnya, setelah ditelusuri ternyata penyebab biang kerusuhan adalah sebuah ' bakso telor '. Mengapa sebuah bakso telor bisa membuat gaduh seisi rumah? Itulah yang menjadi pertanyaan. Padahal kalau boleh jujur, si bakso pun tak mengerti apa-apa soal ini. Memang bukan kesalahan si bakso pada permasalahan kali ini, karena ia hanya obryek penderita. Setelah direbus tidak digubris begitu saja.
Yang salah kali ini adalah si anak laki-laki itu. Mengapa begitu? Ya karena mengapa ia harus teriak malam-malam hanya karena si bakso bukanlah keturunan bakso telor seperti yang ia cari. Dan mengapa ia harus mencaci bapaknya beserta si bakso yang tak berdosa? Kesalahan terbesar adalah mengapa pada akhirnya ia juga menghabiskan semuanya dengan lahapnya setelah ia menghina mereka habis-habisan. Sebaiknya anak laki-laki itu sadar apa yang telah ia perbuat menunjukkan keegoisannya. Itu tidak baik bagi bakso biasa, dan bukan tergolong bakso telor. <Rey>

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun