aku yang saat ini duduk termenung, menatap tajam sosok beliau,
sosok beliau yang sudah beruban, berjalan dengan tertatih-tatih manahan rasa sakit di kaki bahkan tubuhnya,
sosok yang dulu sudah mendidikku,
yang membuat aku terjun ke duniamu hingga saat ini,
dunia penuh canda, tawa, gembira, suka,duka, sedih, se mua jadi satu
dunia yang penuh dikelilingi anak-anak tanpa dosa,
yang siap dilumuri tinta kebaikan oleh engkau dan kita,
dulu, dengan gigih engkau tularkan semua yang kau punya,
namun,,, saat ini aku memandangmu laksana kau lelah,
lelah karena keterbatasan fisikmu saat ini,
kau pandang diriku penuh harap,