Mohon tunggu...
Rheviany HSPutri
Rheviany HSPutri Mohon Tunggu... Akuntan - mahasiswa

mahasiswa Ekonomi Pertahanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Singkat atas Kebijakan Energi dan Pertahanan di Negara Korea Utara

5 Mei 2023   16:58 Diperbarui: 5 Mei 2023   17:06 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebijakan energi di Korea Utara saat ini sangat bergantung pada sumber daya alamnya, terutama batu bara dan hidroelektrik. Berikut adalah beberapa kebijakan energi di Korea Utara:

  • Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Hidro; Korea Utara memiliki beberapa sungai besar yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga hidro (PLTH). Oleh karena itu, negara ini telah mengembangkan sejumlah PLTH, termasuk PLTH di Sungai Chongchon dan Sungai Taedong
  • Penggunaan Batu Bara; Korea Utara juga memiliki cadangan batu bara yang besar, yang menjadi sumber energi utama di negara ini. Batu bara digunakan untuk menghasilkan listrik dan bahan bakar industri, seperti semen dan baja.
  • Pemanfaatan Energi Nuklir; Korea Utara sedang mencari cara untuk meningkatkan penggunaan energi nuklir. Negara ini memiliki beberapa reaktor nuklir, termasuk Reaktor Nuklir Yongbyon, yang digunakan untuk menghasilkan listrik dan bahan bakar nuklir.

Namun, pengembangan energi nuklir di Korea Utara telah memicu kekhawatiran di dunia internasional, terutama karena negara ini telah menguji coba senjata nuklir dan rudal balistik yang dapat membawa hulu ledak nuklir. Sejumlah kebijakan sanksi internasional telah diterapkan terhadap negara ini sebagai tanggapan atas program nuklirnya. 

Kebijakan pertahanan Korea Utara sangat fokus pada keamanan nasional dan melindungi diri dari ancaman asing. Berikut adalah beberapa kebijakan pertahanan di Korea Utara:

  • Pengembangan Program Nuklir dan Rudal; Korea Utara telah mengembangkan program nuklir dan rudal yang ambisius, termasuk uji coba senjata nuklir dan rudal balistik yang dapat membawa hulu ledak nuklir. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara dan melindungi diri dari ancaman asing.
  • Militerisasi Seluruh Masyarakat; Korea Utara menganut konsep militerisasi seluruh masyarakat, yang berarti bahwa seluruh warga negara dianggap sebagai tentara yang siap berperang jika terjadi serangan asing. Ini juga mencakup pelatihan militer di sekolah-sekolah dan organisasi-organisasi masyarakat.
  • Pengembangan Senjata Kimia dan Biologis; Korea Utara juga diketahui memiliki program pengembangan senjata kimia dan biologis, meskipun informasi tentang program ini tidak banyak diketahui.
  • Mengutamakan Pertahanan Darat; Korea Utara mengutamakan pertahanan darat dengan memperkuat angkatan daratnya. Negara ini memiliki sekitar 1,2 juta personel militer, yang merupakan salah satu angkatan bersenjata terbesar di dunia.

Secara keseluruhan, kebijakan pertahanan di Korea Utara sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan keamanan internasional yang rumit. Pengembangan program nuklir dan rudal menjadi titik perhatian utama dunia internasional dan memicu sejumlah kebijakan sanksi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun