Laki-laki memang harus mati
Dengan begitu ia akan hidup abadi
Laki-laki haruslah berjuang
supaya ia tidak terbuang
Laki-laki mesti terluka
Terluka lalu berdarah seperlunya
Laki-laki tercipta bersama luka-luka
Luka-luka bersemi bersama duka-duka
Ia menanggungnya dengan SALAWAKU
SALAWAKU, PARANG, dan TOMBAK yang berdarah-darah!
Sobat, 202 tahun yang lalu laki-laki itu mati pada tiang kebinasaan
Tapi darah tercurah mendidih dan berkobar pada anak-anaknya
Sobat, kita juga mesti menggantung ketakutan
lalu menjadi bara api yang berkobar-kobar
Sobat
Kita bukan padi yang MERUNDUK!
Kita adalah Sagu yang beridiri TEGAK
Serta lautan yang BERGEJOLAK
Maka kita harus rubuh
'Tuk memberi makan Alifuru yang kelaparan
Maka jadilalh PARANG dan SALAWAKU yang perkasa
'Tuk Alifuru yang dijajah tanah dan adatnya
Maka kita semua laki-laki harus mati
'Tuk mengabadikan perjuangan ini
"Teruntuk laki-laki yang rela mati demi tanah yang kupijaki dan adat yang kujalani"
Duurstede, 15 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H