Fenomena Alam El-Nino merupakan fenomena alam yang diprediksi akan terjadi di tahun 2023 ini. Menurut Safitri (2015), el-nino merupakan peristiwa di mana suhu air permukaan laut di pantai barat Amerika Selatan mengalami pemanasan, di mana peristiwa ini akan berakibat pada gangguan iklim secara global. Pemanasan ini akan mengabkibatkan udara di daerah itu mengalami pemuaian dan terciptalah daerah yang memiliki tekanan rendah di pantai barat Peru-Equador sehingga angin yang menuju Indonesia membawa sedikit saja uap air. Akibatnya, di Indonesia terjadilah musim kemarau yang panjang, kekeringan, dan kebakaran hutan. Hal ini akan memberikan efek pada pertanian dan juga kepada pemenuhan kebutuhan pangan.
Setiap jenis tanaman untuk menghasilkan produksi tentunya memerlukan air sebagai inputnya. Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan air pada jumlah tertentu yang berbeda antartanaman. Jika kebutuhan air ini terpenuhi, produksi tanaman memiliki peluang untuk maksimal, tentu saja juga mempertimbangkan faktor genetis tanaman dan faktor lingkungan lain yang juga berkontribusi dalam memaksimalkan hasil.
Fenomena el nino di Indonesia bisa berakibat pada terjadi kekeringan yang masif, terutama di lahan pertanian. Dilansir dari kompas.id, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa berdasarkan data, fenomena el nino bisa mengakibatkan 560.000 sampai dengan 570.000 hektare lahan pertanian mengalami kekeringan. El nino akan berkibat pada turunnya hasil produk pertanian karena salah satu inputnya, yaitu air menjadi kurang atau bahkan tidak tersedia. Menteri Pertanian juga mengatakan bahwa diperkirakan produktivitas akan turun sebesar 15 -- 20%.
Selain itu, sebagaimana dilansir dari jatim.antaranews.com, el nino dapat mengganggu musim tanam, memunculkan hama dan penyakit, dan menurunkan kualitas tanaman pangan. Hal-hal ini dapat menambah penyebab menurunnya produksi pangan nasional akibat el nino. Produktivitas lahan pun akan terganggu.
Andri & Priantoro (2020) melakukan penelitian untuk mencari dampak fenomena el nino di tahun 2015 terhadap kekeringan, curah hujan, luas panen, dan produksi padi di Kabupaten Subang. Ini bisa menjadi gambaran mengenai efek el nino terhadap sektor pertanian. Andri & Priantoro (2020) menemukan bahwa el nino memperparah kekeringan di Kabupaten Subang, menyebabkan curah hujan di 18 stasiun hujan mengalami kondisi di bawah normal, dan menyebabkan luas panen dan produksi padi di Subang menurun drastis.
Menurunnya hasil produk pertanian akibat el nino ini bisa berakibat pada langkanya pasokan pangan jika pasokan pangan tidak dijaga. Jika terjadi kelangkaan bahan makanan, akan terjadi peningkatan harga bahan terkait. Kelangkaan akan mendorong kenaikan harga. Ini sangat tidak menguntungkan terutama bagi mereka yang kekurangan secara ekonomi. Alhasil, kebutuhan pangan mereka sebagai kebutuhan dasar menjadi tidak terpenuhi. Sebab itu, pemerintah perlu menjaga stok bahan pangan selama el nino ini terjadi sehingga kelangkaan bahan pangan tidak terjadi, kenaikan harga pangan yang besar tidak terjadi, dan mereka yang secara ekonomi kurang mampu tidak mengalami kesulitasn yang lebih dalam mengakses bahan pangan.
Selain berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan, el nino juga akan berdampak pada inflasi dan investasi. Dilansir dari liputan6.com, fenomena el nino pada tahun 2015 telah menyebabkan inflasi harga pangan mencapai 4,84% year on year (yoy). Pada Januari 2016, inflasi harga pangan mencapai 6,77% yoy. El nino menyebabkan inflasi pada saat itu. Dilansir dari liputan6.com, Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira mengatakan bahwa pada akhir tahun 2023, inflasi diprediksi mencapai 5 -- 5,5%. Selain itu, investasi di bidang perkebunan dua sampai tiga tahun ke depan juga akan terpengaruh akibat adanya el nino. Turunnya harga CPO menjadi faktor tertundanya investasi di sektor kelapa sawit.
Referensi:
Andri dan R. D. Priantoro. 2020. El nino 2015: asosiasinya dengan kekeirngan dan dampaknya terhadap curah hujan, luas panen, dan produksi padi di Kabupaten Subang. Geomedia 18(2): 132-143.
Febrianto, V. 2023. El Nino dan Stabilitas Pasokan Pangan dalam Negeri. https://jatim.antaranews.com/berita/705354/el-nino-dan-stabilitas-pasokan-pangan-dalam-negeri. Diakses 14 Juni 2023.
Judith, M. P. 2023. El Nino Berisiko Tekan Produktivitas Pertanian. https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/06/13/el-nino-dapat-turunkan-produktivitas-pertanian. Diakses 14 Juni 2023.