Kerukunan masyarakat Desa Karangsari hidup bersama walaupun ada perbedaan keyakinan didalamnya, tetap menjalani kehidupan seperti biasa tanpa mengurangi hak dasar masing masing untuk melaksanakan kewajiban keyakinan masing masing, dipikiran mereka hanya bagaimana bisa hidup rukun dan damai sesama umat manusia.
"saya dan keluarga menjalani kehidupan damai dan bahagia bersama tetangga tetangga disini walaupun kita berbeda keyakinan tapi kita punya kesatuan hati dalam menjalankan hidup dan tetap bersosialisasi kepada semua masyarakat Desa Karangsari" kata pak Sutoyo salah satu masyarakat Karangsari yang non islam.
Di Desa Karangsari selalu ada kegiatan yang meilbatkan semua masyarakat mau itu non islam atau islam oun wajib mengikuti semua acara di Desa tersebut, masyarakat Karangsari selalu rutin membuat acara untuk mempererat tali silahturahmi sesama masyarakat Karangsari. Salah satu acaranya yaitu kerja bakti rutin yang dilakukan setiap hari minggu pagi. Dan itu wajib diikuti oleh semua masyarakat Karangsari. Lalu ada kegiatan keagamaan lainnya seperti jika di agama Islam ada rutinan "tahlilan" seperti pengajian dan menyediakan banyak makanan untuk dihidangkan para tamu yang mengikuti acara tahlilan tersebut
"setiap jadwal dirumah saya yang rutinan tahlilan,saya tidak pernah lupa dengan tetangga tetangga saya yang non islam dengan memberikan makanan makanan yang saya hidangkan di acara tersebut. Karena walauoun mereka tidak bisa mengikuti acaranya mereka harus merasakan kebahagiannya juga seperti ikut merasakan makanan di acara tahlilan itu" kata pak Bodo salah satu warga muslim yang kala itu beliau baru selesai mengikuti acara rutinan tahlilan tersebut.
Masyarakat Desa Karangsari tidak mempunyai batasan dalam bertetangga, walaupun mereka sadar mereka berbeda keyakinan tapi tidak bisa dipungkiri mereka selalu kompak dalam segala hal dan tidak ada pernah membeda bedakan satu sama lain. Mereka saling menghormati keyakinan satu sama lain dan menghargai satu sama lain
Ada masyarakat yang beliau bisa dikenal sebagai pemuka agama islam bisa dikatakan ustad di Desa Karangsari beliau pernah menampung anak non islam yang merantau dan tidak punya siapa siapa di Daerah tersebut, beliau tidak pernah punya niatan untuk mempengaruhi agar cepat cepat masuk islam.
"semaunya dia saja karena masalah keyakinan tidak bisa dipaksakan,saya hanya memberi contuh yang baik menurut agama saya mau dia mencontoh atau tidak itu urusan diri masing masing saya hanya bisa mendoakan semoga anak itu secepatnya mendapatkan hidayah dari Allah untuk bisa mencintai Allah" didalam rumah tersebut masing masing menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.
Masyarakat Desa Karangsari sangat memegang erat erat kerukunan dan selalu menciptakan kebahagiaan kebahagian sesama masyarakat Karangsari.
Keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat Desa Karangsari dapat terlihat dari komitmen masyarakat tersebut,dan penerimaan tradisi dan kebudayaan yang ada di Desa tersebut dalam perilaku keagamaannya, tetap menjaga dan tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama masing masing.
Dokumentasi rhenayya putri. Jumat 15 september 2023Â
(Desa Karangsari)