Kota Jember merupakan sebuah wilayah Kabupaten yang menjadi bagian wilayah dari provinsi Jawa Timur dan termasuk dalam kawasan tapal kuda. Awalnya Jember hanya dikenal dengan sebutan Kota Tembakau karena hasil komoditi utama dan penghasil Tembakau terbesar di Indonesia. Sekarang Jember juga mendapat julukan kota Karnaval karena berkat adanya Jember Fashion Carnaval (JFC) yang sudah mendunia dan menginspirasi wilayah lain dengan event yang hampir serupa bukan hanya disekitar kota Jember tetapi di kota-kota lain di Indonesia.
Pemerintah Jember mengupayakan berbagai sektor dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah kabupaten Jember.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, pertumbuhan perekonomian Jember merupakan yang tertinggi di daerah kawasan Tapal Kuda yakni sebanyak 4,53 persen. Kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten Jember setiap tahun seperti Tajemtra yaitu Jalan Sehat Tradisional Tanggul-Jember dan acara nonton bareng (nobar) Piala Dunia 2022 yang digelar di alun-alun kota ternyata juga dapat memajukan perekonomian Jember karena dapat mendatangkan banyak pelaku UMKM yang ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Terdapat 300 UMKM terlibat dalam acara nonton bareng Piala Dunia 2022 sehingga dapat mencapai omzet Rp1,5 miliar dalam kurun waktu 2 hari saja.
Pada tahun 2023, Badan Pusat Statistik Jember menjelaskan bahwa inflasi Jember pada 2 bulan terakhir mengalami penurunan yaitu saat Juni 2023 inflasi sebanyak 0,14 persen, lalu saat Juli 2023 turun menjadi 0,11 persen, dan pada Agustus 2023 mengalami penurunan menjadi 0,03 persen. Pemerintah Kabupaten Jember melakukan berbagai hal untuk berupaya mengendalikan inflasi daerah yaitu dengan mengembangkan ekonomi kreatif. Pengembangan ekonomi kreatif ini harus melibatkan pelaku UMKM. Jember memiliki jumlah UMKM terbanyak di Jawa timur yakni 647.000 UMKM. Data tersebut diperoleh dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (diskop ukm) provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kabupaten Jember ini mempunyai 3 sektor unggulan UKM bidang ekonomi kreatif yaitu UKM Kerajinan, Fashion, dan Kuliner.
Kabupaten Jember memiliki kegiatan ekonomi kreatif beberapa diantaranya ialah Jember Fashion Carnaval (JFC), Kampung Kreatif JFC, dan Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI).
Melalui penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval (JFC) yang sudah menjadi icon kota Jember diharapkan dapat lebih meningkatkan dan memajukan perekonomian masyarakat Jember. Dampak dari adanya Jember Fashion Carnaval membuat Jember dikenal di mata dunia baik dikalangan wisatawan lokal maupun mancanegara. Jember Fashion Carnaval masuk dalam top 10 Karisma Event Nusantara Kemenparekraf (Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) pada tahun 2023. Selain itu JFC sudah masuk dalam karnaval terbesar ke-3 dunia. Pada pelaksanaan Jember Fashion Carnaval ke-21 pada bulan agustus 2023 telah membuat rekor MURI yaitu 2.548 pelaku UMKM berjualan sebagai bentuk atas partisipasi dalam acara karnaval tersebut. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Jember, Sartini memaparkan bahwa selama tiga hari omzet pedagang yang berjualan di Alun-Alun Jember saat acara JFC berlangsung terkumpul sebanyak Rp2,5 miliar lebih, dengan keuntungan bersih yang didapatkan oleh pedagang sejumlah Rp800 juta. Adanya JFC ini membawa berkah tersendiri bagi para pelaku UMKM dimana mereka dapat memperoleh pendapatan yang lebih dibandingkan pada hari-hari biasa. Para pedagang yang berjualan saat JFC berlangsung mayoritas menjual makanan dan minuman, serta terdapat UMKM yang menjual produk khas Jember, seperti produk olahan coklat dan kopi, batik, cerutu, ecoprint, dan edamame.
Begitu halnya dengan usaha perhotelan dan restoran juga mengalami peningkatan pendapatan dengan adanya kegiatan JFC ini. Kamar-kamar hotel sebanyak 2.500 kamar yang berada dalam kota Jember telah dipesan, baik hotel berbintang maupun non bintang, bahkan beberapa hotel sudah penuh selama tiga hari acara kegiatan JFC. Khususnya hotel yang berada dekat dengan keberlangsungan acara JFC semua kamarnya penuh. Dengan adanya event JFC, pendapatan ekonomi hotel meningkat cukup drastis.
Untuk mendukung penyediaan akomodasi para wisatawan, pemerintah Jember juga menyediakan beberapa transportasi yang dapat dipilih oleh wisatawan diantaranya adalah angkutan sultan. Angkutan Sultan merupakan angkutan umum yang sudah ditingkatkan fasilitasnya dengan pendingin (AC mobil) dan pemutar musik sehingga menambah daya tarik wisatawan yang menumpanginya. Kata Sultan sendiri merupakan kependekan dari Solusi Insan Transportasi. Diharapkan dengan angkutan sultan ini, pemerintah Jember dapat menghidupkan kembali usaha angkot umum (Lin kuning) yang hampir tenggelam. Pengadaan alat transportasi ini selain untuk akomodasi dari hotel ke tempat acara JFC berlangsung juga ditujukan agar para wisatawan dapat melihat dan berkeliling serta merasakan suasana kota Jember. Selain angkutan Sultan, JFC juga bekerja sama dengan becak wisata, ojek pangkalan, dan ojek online yang tentunya memberikan dampak untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Jember dalam bidang transportasi. Tak mau ketinggalan juga, PT KAI memberikan diskon sebesar 10 persen untuk tiket kereta api Blambangan Ekspres, Ranggajati, dan Logawa. Hal ini disampaikan dalam situs resmi PT KAI sebagai bentuk memeriahkan acara Jember Fashion Carnaval (JFC).
Pemerintah daerah kabupaten Jember memprakarsai adanya Kampung Kreatif Jember Fashion Carnaval (JFC) pada hari Jumat, 10 Maret 2023 yang bertempat di  Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Arjasa. Pada Kampung Kreatif JFC ini berbagai lembaga pemerintah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jember ikut serta berpartisipasi dalam memberikan saran dan ide kreatif.
Dalam Kampung Kreatif JFC diantaranya terdapat pertunjukan dari para pelajar SD dan SMP yang akan tampil dalam Nusantara Show, pelatihan dalam hal management dan industri kreatif yang disebut sebagai JFC Academy. Selain hal tersebut terdapat layanan berwisata di Kampung Kreatif JFC yakni Jember Heritage Tour, yang merupakan perjalanan edukasi agar para pelajar dapat mengerti wisata alam dan budaya yang ada di kota Jember. Ada juga kegiatan memperbaiki beberapa rumah warga yang berada di sekitar Kampung Kreatif JFC agar dijadikan penginapan. Sehingga adanya Kampung Kreatif JFC ini diharapkan dapat memajukan sektor pariwisata, kebudayaan serta ekonomi kota Jember dalam mewadahi UMKM.
Jember yang juga dikenal sebagai kota tembakau tentunya juga telah mengadakan Festival yang berhubungan dengan tembakau yaitu Festival Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI). Festival ini merupakan festival cerutu pertama dan satu-satunya di Asia Pasifik dan tahun 2023 ini merupakan event cerutu tahunan kelima. Festival ini dilaksanakan sebagai wadah transaksi bisnis antara produsen cerutu dengan pembeli dan investor baik dalam maupun luar negeri. Pada festival ini juga memberi ruang dan kesempatan pelaku UMKM untuk memperkuat dan memperluas pasar. Adanya Festival Jember Kota Cerutu Indonesia, membuat pemerintah berharap agar produk tembakau Jember dapat menyejahterakan para masyarakat, serta membuat para wisatawan yang hadir dari berbagai negara dapat melihat kota Jember dengan tabacco trip.
Adanya pengembangan ekonomi kreatif kota Jember melalui Jember Fashion Carnaval (JFC), Kampung Kreatif JFC, dan Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI) diharapkan dapat berpengaruh terhadap pengendalian inflasi dan peningkatan perekonomian masyarakat sehingga secara tidak langsung masyarakat ikut andil berperan aktif dalam membangun kota Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H