Mohon tunggu...
Rheinata Amabelle
Rheinata Amabelle Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar

Pelajar Sekolah Dian Harapan Lippo Cikarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identitas Bangsa Ditandai Kearifan Lokal

18 Februari 2021   13:21 Diperbarui: 18 Februari 2021   13:40 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era globalisasi kini, berbagai budaya baru masuk dengan mudah dan diterima dengan terbuka oleh generasi muda. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi masyarakat dalam mepertahankan kearifan lokal. Dikarenakan, globalisasi tidak dapat dihindari. Sekecil apapun pengaruhnya, globalisasi tetap akan terus terjadi pada setiap manusia dan negara.

Seringkali, budaya lama kalah dengan budaya baru yang dianggap lebih maju. Generasi muda seringkali lebih tertarik dengan budaya baru. Dengan adanya globalisasi, masyarakat dapat menjadi lebih tertarik terhadap hal baru daripada mempelajari kearifan lokal. Hal- hal hasil globalisasi dapat dianggap lebih efektif oleh masyarakat.

Sehingga penting untuk memperkuat akar kebangsaan dan berpegang pada dasar negara. Dengan dibangunnya solidaritas dan akar kebangsaan, suatu budaya atau kearifan lokal dapat dipertahankan bersama- sama. Jika tidak, kearifan lokal dapat semakin hilang dan generasi berikutnya tidak dapat mengenal kearifan lokal.

Pemberdayaan komunitas menurut Pemdagri RI No. 7 Tahun 2007, Pasal 1 Ayat 8, yaitu suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pemberdayaan komunitas dilakukan untuk membentuk individu dan masyarakat yang mandiri. Juga bertujuan agar pengaruh positif kearifan lokal tetap ada.

Setiap aktor pemberdayaan komunitas memiliki peran masing- masing dalam strategi pemberdayaan komunitas. Yang pertama, pemerintah. Strategi yang dilakukan yaitu dengan menetapkan kebijakan yang mementingkan kearifan lokal. Kemudian melakukan forumilasi, implementasi, monitoring, dan evaluasi yang mendukung nilai kearifan lokal. Pemerintah memegang peran penting dalam pengambilan keputusan dan mengatur.

Kedua, oleh swasta. Strategi pemberdayaan komunitas oleh swasta yaitu, melakukan kontribusi terhadap formulasi, implementasi, monitoring, dan evaluasi. Salah satu nya dapat dengan melakukan investasi pada usaha- usaha yang mendukung nilai kearifan lokal. Salah satu contoh perusahaan swasta yang berperan dalam mendukung pemberdayaan komunitas, yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat.

Dan ketiga, oleh masyarakat. Dengan berpartisipasi pada setiap kegiatan kearifan lokal dan kebudyaan, masyarat turut berpartisipasi dalam pemberdayaan komunitas. Masyarakat dapat menyuarakan saran dan kritik yang mengedepankan nilai kearifan lokal terhadap suatu kebijakan. Tinggi rendahnya partisipasi masyarakat akan berpengaruh terhadap strategi pemberdayaan komunitas yang dilakukan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal memegang peran penting di tengah- tengah era globalisasi. Pentingnya kearifan lokal dalam masyarakat, yaitu agar keberagaman budaya tidak hilang, menjadi identitas bagi suatu daerah, dan mempertahankan nilai- nilai kearifan lokal yang baik. Penting untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya dan kearifan lokal. Tanpa kearifan lokal, identitas Bangsa Indonesia akan hilang.

Pemberdayaan komunitas merupakan salah satu upaya melestarikan kearifan lokal. Pemberdayaan komunitas harus dilakukan dengan baik dengan tujuan meningkatkan kualitas individu dan masyarakat. Setiap masyarakat perlu berpartisipasi agar pemberdayaan komunitas yang baik dapat terwujud.

Sebagai Bangsa Indonesia, mari bersama- sama pertahankan budaya yang telah diwariskan turun- temurun. Warisan budaya yang tak ternilai harganya ini hanya dapat bertahan apabila masyarakat terus mengedepankan nilai kearifan lokal. Jika bukan masyarakat sendiri yang membanggakan kebuduyaannya, maka siapa? Kebudayaan itu merupakan personalitas Bangsa Indonesia yang jangan sampai hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun