Budaya Indonesia yang sejak dahulu telah ada lama- kelamaan bisa hilang seiring berkembangnya zaman. Jika masyarakat tidak memegang lagi budaya yang lama, maka budaya tersebut dapat hilang digantikan oleh budaya yang baru. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya, sehingga globalisasi dapat memberi dampak negatif mengurangi keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Informasi dan hal- hal lainnya dapat diketahui dengan sangat mudah oleh remaja di Indonesia saat ini. Tontonan Barat pun kini sangat banyak ditayangkan di Indonesia, budaya Barat memiliki prinsip yang berbeda dengan budaya Indonesia. Banyak pula pakaian- pakaian Barat yang kini dipakai oleh remaja- remaja Indonesia. Dengan adanya perbedaan budaya tersebut, remaja- remaja akan terpengaruhi dan menimbulkan kenakalan remaja. Seperti, tawuran, pergaulan bebas, dan penggunaan alkohol.
Globalisasi dapat menimbulkan perbedaan pendapat di antara masyarakat. Bisa saja ada masyarakat yang menerima perubahan, namun ada juga yang tetap berpegang pada budaya lama dan sulit untuk menerima perubahan yang ada. Jika perbedaan pendapat terjadi dan masyarakat tidak dapat mengatasinya dengan baik, dapat memicu terjadinya perpecahan sosial. Terutama biasanya, diantara kaum muda dengan kaum tua, sering terjadi perbedaan pendapat dan prinsip karena perbedaan zaman yang ada. Sehingga, adanya globalisasi dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
Untuk mencegah dampak negatif akibat globalisasi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Setiap individu harus memiliki prinsip dan berpegang terhadap prinsip yang dimiliki agar tidak terbawa perubahan akibat globalisasi yang merugikan. Kemudian juga dengan terus mengembangkan diri. Pengembangan diri yang dilakukan dapat berupa pengembangan potensi, mengembangkan rasa percaya diri, dan mengembangkan pengetahuan diri sendiri.
Dengan mengembangkan potensi dan rasa percaya diri, manusia tidak akan mudah terpengaruh dengan perubahan akibat globalisasi yang buruk, fokus kepada diri sendiri dan tidak mengubah prinsip diri sendiri hanya agar diterima oleh publik. Sebagai siswa, pengetahuan tentu perlu dikembangkan agar mengetahui hal- hal yang baik dan yang buruk mengenai globalisasi. Mempelajari budaya bangsa agar tidak hilang sepenuhnya. Sebagai siswa juga menyebarkan hal- hal yang baik yang diterima melalui teknologi kini, bukan hal yang buruk. Jika siswa berpengetahuan tinggi, tidak akan mudah dipengaruhi oleh dampak negatif globalisasi.
Sehingga agar globalisasi menjadi hal yang memajukan bangsa dan bukan meruntuhkan, siswa perlu mengembangkan potensi, rasa percaya diri, dan pengetahuan yang ada. Globalisasi akan terus ada dan tidak bisa dihentikan, sebagai generasi depan bangsa, masa depan bangsa berada di tangan siswa saat ini. Agar Bangsa Indonesia tidak terpecah akibat globalisasi, perlu individu- individu yang berprinsip teguh dan cermat dalam memilih mana saja perubahan yang baik untuk diikuti dan yang tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H