Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang ke arah yang lebih canggih. Hal ini disebabkan karena manusia yang semakin kreatif untuk berinovasi terhadap berjalannya zaman. Pandemi COVID-19 yang terjadi juga menggugah manusia untuk dapat bertahan hidup di tengah penurunan di segala prospek akibat pandemi ini. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan masyarakat untuk Work From Home (WFH) dan ada juga yang terkena dampak PHK akibat menurunnya kondisi perekonomian mengharuskan manusia untuk memutar otak bagaimana agar bisa bertahan hidup dan menghasilkan uang.
Salah satu ide terbaru dalam berbisnis di kalangan anak muda adalah dengan menjadi content creator, yaitu profesi yang menciptakan konten, baik itu suara, tulisan, video, gambar atau kombinasi untuk media digital seperti YouTube, Instagram, Blogger dan berbagai platform media sosial lainnya. Profesi content creator ini sangat menjanjikan dan sesuai dengan keadaan zaman saat ini. Kita dapat membuat konten dari mana saja dan kapan saja. Dilansir dari laman Gramedia.com, Jumat (24/06/2022), penghasilan sebagai content creator berkisar dari Rp 5.000.000 hingga tidak terbatas, tergantung  pada jumlah lalu lintas yang dihasilkan oleh media. Hal ini dapat disimpulkan bahwa profesi ini sangat menjanjikan.
Penyebaran informasi dalam bentuk konten oleh para content creator di berbagai platform berdampak signifikan terhadap peningkatan penjualan produk. Apalagi di era digital saat ini, e-commerce mendapatkan aktivitas yang signifikan. perdagangan karena sebagian besar  masyarakat saat ini selalu mengakses internet dan memiliki sosial media sehingga penyebaran informasi semakin cepat dan efektif.
Maraknya fenomena content creator saat ini berdampak signifikan pada perilaku konsumen masyarakat. Gaya hidup menjadi lebih bergengsi dan melibatkan orang-orang dalam aliran gaya modern karena ter-influence oleh content creator. Konsumsi masyarakat terhadap produk-produk yang dipromosikan oleh content creator sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini didukung dengan tingginya kredibilitas media sosial  pada tahun 2018 sebesar 51% (Edelman, 2018). Kredibilitas yang dibangun oleh content creator dan pengikutnya adalah untuk meningkatkan konsumsi terhadap suatu merek. Dari branding yang dilakukan oleh content creator, terdapat korelasi yang erat  antara promosi dan keinginan membeli konsumen, dimana content creator meningkatkan keinginan mereka untuk membeli sebesar 89,7% (Astuti, 2016).
Potensi yang harus dimanfaatkan untuk membangun konten berkualitas tinggi adalah membangun konten yang unik dan menarik berdasarkan karakteristik kita, fokus pada konten yang kita komunikasikan, berusaha memahami berita penting tentang tren saat ini, dan berkomunikasi dengan publik. pembuat konten lainnya sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuan dan pengalaman mereka. Jadi, bila digunakan dengan benar, pembuatan banyak konten dapat bermanfaat bagi kita dan orang lain. Semakin tinggi traffic yang kita ciptakan sebagai content creator tentu akan semakin menjanjikan bagi kita. Yuk buat konten yang positif dan edukatif!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H