Mohon tunggu...
Rheejal Bengal
Rheejal Bengal Mohon Tunggu... lainnya -

Bingung mau ngetik apaan!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menulis Iseng Tapi Penting

3 April 2013   23:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:46 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang dunia kata kata yang dirangkai jadi kalimat untuk membentuk satu cerita, opini, laporan atau administrasi dll, memang selayaknya dipelajari dengan baik, mulai dari kosa kata yang digunakan dan tata bahasanya. Tapi, saya yang suka ngetik (kalo nulis pake pena kurang suka, capek dan gak konsisten) cuek bebek saja dengan aturan-aturan tata bahasa (grammer) walau pernah saya pelajari sedikit.


Di sini...banyak hasil tulisan saya yang setelah saya baca-baca ulang ternyata mengandung error yang cukup gawat, bisa menyebabkan salah persepsi, sombong, salah ketik apalagi letak titk koma, saya males kalau harus saya edit... toh sifatnya tidak komersil.


Menurut saya, dunia tulis menulis ini cukup asyik, selain kita mendokumentasikan isi memori yg berada dalam otak kita yg sempit ini kedalam sebuah catatan. tentu sangat berguna untuk mengantisipasi penyakit lupa atau amnesia dan sejenisnya. Bahkan bisa sangat berguna bagi orang  sebelum atau setelah kematian kita.. hehe.


Karena itu, banyak sekali kita jumpai buku buku otobiografi, walaupun lebih cocok untuk orang-orang/tokoh yang sangat dikenal publik. Tapi tiada salahnya juga bagi diri pribadi sebagai diary, dan di Kompasiana yang gratis ini bisa dibagi untuk publik. Tentang kejujuran dan akurasi sebuah tulisan...Wallahua'lam! biarlah pembaca sendiri yang menilai. Bukankah Bohong dan Mencuri diperbolehkan sebatas tidak diketahui orang lain? Tapi, menipu diri sendiri membutuhkan keberanian yang luar biasa, hanya dimiliki oleh orang orang yang sangat istimewa. Andakah yang istimewa ???


Saya sangat suka menggunakan kalimat kalimat tidak langsung untuk menyampaikan ide, memang sulit sekali melakukannya, membuang kesan jumawa, cengeng dan dusta. Saya selalu memberikan apresiasi tinggi kepada orang-orang yang mau membaca satu tulisan sampai tuntas, saya anggap orang-orang yang jenius, yang tidak perlu saya suguhi informasi terlalu detail, biarlah pembaca ikut memasuki alam cerita, klimaks dari ide yang sebenarnya.


Apa lagi ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun