Mohon tunggu...
Rheejal Bengal
Rheejal Bengal Mohon Tunggu... lainnya -

Bingung mau ngetik apaan!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Solusi

28 Januari 2015   13:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:14 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Untuk System 'Demokrasi' nampaknya akan butuh waktu yang lama lagi kalau mau mencapai kondisi yang sama dengan Negara-Negara diAmerika dan Erofa sana. Mereka sudah lama menerapkannya dan memang tidak ada halangan yg terlalu besar sesuai dengan kultur budaya dan keyakinan mereka. Sementara di Negriku ini terlalu banyak orang yang merasa pintar, merasa Religius dan juga sekaligus banyak juga yang 'masa bodoh'.

Oke. Ndak pake panjang lebar bahas persoalan yang terlalu rumit. saya cuma pengen nulis saja unek-unek saya, tentang pilihan yang menurut saya lebih baik dari Systen Demokrasi Barat.

1.  Demokrasi Mesin. Artinya tidak ada Manusia memilih Manusia, tapi kita harus bikin Mesin yang bisa memilih Manusia sesuai dengan Karirnya.  Emang susah sih, soalnya Mesin dibuat oleh manusia, tentu bisa juga di manipulasi.

2. Komunis. Katanya sisitem ini sama rata sama rasa! Artinya mulai dari nol...semua dikuasai Negara! Sita semua kekayaan Individu. Asyik ! Tapi yang jelas harganya sangat mahal.

3. Pemerintahan Militer (Otoriter). Untuk perangai Bangsa ini yang banyak 'merasa' dan nyinyir emang perlu di gebuk dengan popor senapan! Hahahahaha. Asal pimpinan Militernya oke, saya kira Negara ini akan lebih Adem! Paling sibuk ngurus masalah HAM!

4. Negara Islam. Rakyatnya emang udah Mayoritas Islam walau banyak juga yang takut dengan Syariat Islam itu sendiri, seharusnya lebih mudah untuk dilaksanakan walau nampaknya akan susah mencapai Negara Maju di bidang Industri (IPTEK). Bagaimana tidak.... kalau Ayat-ayat Tuhan yang seharusnya menjadi pedoman hidup cuma dijadikan mantra-mantra buat ngusir setan! Setan masa kin  mana takut Coy!

5. Udahan akh!

hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun