Kami dari Mahasiswa Unisa (Universitas Aisyiyah Yogyakarta) Â Kelompok 02 berkontribusi dalam kegiatan Posyandu balita. kami membantu melakukan Pra-skrining perkembangan balita menggunakan lembar KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan).
KPSP atau Kuesioner Pra-skrining Perkembangan merupakan suatu instrumen deteksi dini dalam perkembangan anak usia 0 sampai 6 tahun KPSP ini juga berguna untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan dalam bidang motorik,kognitif,sosial dan komunikasi. KPSP dikembangkan untuk memudahkan tenaga Kesehatan dan orang tua dalam mendeteksi dini gangguan perkembangan anak, sehingga intervensi dapat dilakukan lebih cepat jika ditermukan adanya penyimpangan.Â
dan metode ini menggunakan wawancara dan observasi pada sasaran yaitu balita dan orang tua. disini kami melakukan skrining KPSP Â pada wilayah Kelurahan Giwangan tepatnya berada di RW.04 yang dilakukan pada tanggal 04 September 2024, dengan sasaran utama yaitu balita untuk mengetahui perkembangan pada anak dan kegiatan ini berkolaborasi dengan kader posyandu balita selanjutnya jika ditemukan keterlambatan perkembangan anak di lakukan skrining ulang pada balita dan memberikan edukasi kepada orang tua balita.
Skrining perkembangan untuk mendeteksi dini setiap  anak dilakukan sangat penting agar apa bila perkembangan anak terlambat anak bisa segera dilakukan penanganan dini sebelum terjadi kelainan. dari hasil pemeriksaan perkembangan anak yang kami lakukan. mendapatkan 16 responden yang terdiri dari 8 Perempuan dan 8 laki-laki, anak dengan perkembangan yang memenuhi kuesioner Pra-skrining perkembangan (KPSP) berjumlah 14 anakÂ
dan anak yang tidak memenuhui kuesioner Pra-skrining perkembangan berjumlah 2 anak yang terdiri dari 1 perempuan berusia 22 bulan dan 1 laki laki berusia 6 bulan setelah mendapatkan hasil kuesioner Pra-skrining perkembangan, kami melakukan kunjungan ke lokasi responden untuk memberikan edukasi mengenai hasil dari kuesioner Pra-skrining perkembangan pada balita untuk menyelesaian permasalahan tersebut.Â
Ibu yang memiliki anak dengan tumbuh kembangn  yang memenuhi Kuesioner Pra-skrining perkembangan sesuai, tetap mendapatkan pengetahuan mengenai cara menstimulasi perkembangan anak. agar anak tidak mengalami keterlambatan perkembangan yang tidak terdeteksi, hal ini bisa mengakibatkan masalah perkembangan yang lebih serius dimasa depan, selain itu keterlambatan perkembangan yang tidak sesuai dapat mempengaruhi kualitas hidup anak, baik dalam hal kemampuan berinteraksi,berkomunikasi, maupun menjalani aktivitas sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H