Mohon tunggu...
M Rhofikha Nur R
M Rhofikha Nur R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunilasi UIN Sunan Kalijaga/23107030108

Pemakan nasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banbana: Inovasi UMKM Lokal Asal Piyungan

19 Juni 2024   00:29 Diperbarui: 19 Juni 2024   04:43 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Piyungan, sebuah daerah yang terkenal dengan kekayaan kulinernya, kini semakin dikenal melalui sebuah produk UMKM yang inovatif dan lezat, Banbana. Cemilan pisang krispi ini telah memikat hati banyak pecinta kuliner sejak pertama kali beroperasi pada tahun 2015. Dengan harga yang sangat terjangkau mulai dari 13 ribu hingga 50 ribuan, Banbana hadir dalam berbagai ukuran, mulai dari 100 gram hingga 2 kilogram.

Banbana menawarkan lima varian rasa yang menggugah selera: coklat, keju, BBQ, balado, dan original. Setiap varian rasa memiliki keunikannya tersendiri, memberikan pengalaman menikmati cemilan yang berbeda setiap kali.

Kemasan Banbana dirancang dengan cermat dan dilengkapi dengan teknologi ziplock. Teknologi ini memungkinkan konsumen untuk menutup kembali kemasan setelah dibuka, menjaga kerenyahan dan kesegaran pisang krispi Banbana lebih lama. Selain itu, kemasan yang menarik dan praktis menjadikan Banbana sebagai pilihan tepat untuk oleh-oleh atau cemilan di berbagai kesempatan.

Beberapa hal menarik dari Banbana yang perlu diketahui antara lain adalah:
Pemilihan Pisang Pilihan

Banbana menggunakan pisang segar yang dipilih secara khusus dari petani lokal. Pemilihan pisang dilakukan dengan teliti, memastikan bahwa hanya pisang yang memenuhi standar tertentu dari segi kematangan, ukuran, dan kualitas yang digunakan. Pisang yang dipilih harus memiliki tekstur yang baik dan cita rasa yang pas, sehingga ketika diolah menjadi pisang krispi, hasilnya tetap renyah dan lezat. Proses pemilihan ini penting untuk menjaga konsistensi rasa dan kualitas produk Banbana di setiap gigitan.

Selain memastikan kualitas rasa, pemilihan pisang yang cermat juga membantu menjaga kandungan nutrisi dalam cemilan. Pisang yang digunakan Banbana kaya akan serat, vitamin C, dan kalium, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan. Dengan bahan baku yang berkualitas tinggi, Banbana tidak hanya menjadi cemilan yang nikmat tetapi juga menawarkan nilai gizi yang baik bagi konsumen. Hal ini membuat Banbana menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan cemilan lainnya.

Proses Seleksi yang Ketat

Setiap pisang yang digunakan dalam produksi Banbana melalui proses seleksi yang ketat. Pisang yang memiliki cacat atau tidak memenuhi standar akan disingkirkan, hanya pisang terbaik yang diolah menjadi pisang krispi. Proses seleksi ini memastikan bahwa tidak ada pisang yang busuk atau terlalu matang yang dapat mempengaruhi rasa dan tekstur akhir produk. Dengan demikian, Banbana dapat menjaga kualitas produknya tetap tinggi dan konsisten.

Proses seleksi yang ketat ini juga mencerminkan komitmen Banbana terhadap kepuasan pelanggan. Dengan memastikan bahwa hanya pisang terbaik yang digunakan, Banbana menunjukkan dedikasinya dalam memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Hal ini juga membantu membangun kepercayaan konsumen terhadap produk Banbana, karena mereka tahu bahwa setiap kemasan yang mereka beli telah melalui proses seleksi yang ketat untuk memastikan kualitas tertinggi.

Kandungan Nutrisi yang Tinggi
Pisang yang digunakan Banbana tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan nutrisi. Pisang adalah sumber serat yang baik, yang membantu pencernaan dan menjaga kesehatan usus. Selain itu, pisang mengandung vitamin C, yang penting untuk sistem kekebalan tubuh, dan kalium, yang baik untuk kesehatan jantung dan fungsi otot. Dengan menggunakan pisang berkualitas tinggi, Banbana memastikan bahwa cemilan ini tidak hanya memuaskan rasa tetapi juga memberikan manfaat kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun