Mohon tunggu...
Putri Herawati W
Putri Herawati W Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Hukum UT Makassar

Fiat justitia ruat coelum atau fiat justitia pereat mundus - sekalipun esok langit akan runtuh, meski dunia akan musnah, atau walaupun harus mengorbankan kebaikan, keadilan harus tetap ditegakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bullying Sebenarnya Tanggung Jawab Siapa?

23 Maret 2024   03:32 Diperbarui: 21 Agustus 2024   12:10 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Contoh :

  • Mengolok-olok kekurangan fisik pada seseorang.
  • Guru yang tebang pilih membela siswa yang salah dan membuat korban malah menjadi pihak yang yang bersalah karena alasan pribadi dan kelompok.
  • Memanggil seseorang dengan panggilan yang tidak menyenangkan.

Bullying ini menyerang langsung pada psikologi korban, sehingga membuat korban bisa saja menjadi rendah diri (insecure), bahkan ada beberapa kasus yang menyebabkan korban bunuh diri, seperti yang terjadi pada kasus siswa SD Banyuwangi yang bunuh diri karena diduga sering diolok-olok sebagai anak yatim pada Februari 2023 lalu.

Bullying Dunia Maya (Cyberbullying)

Semakin majunya teknologi membuat internet dan gadget semakin berkembang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengguna media sosial dari berbagai kalangan dewasa ini. Namun terkadang tanpa kontrol yang baik, media sosial pun bisa menjadi tempat tindak bullying terjadi dan inilah yang disebut dengan cyberbullying.

Seperti kasus selebgram Luluk Nuril yang melakukan tindak kekerasan siber dengan menyebarkan video di mana dia sedang membentak seorang siswi SMK yang tengah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan membuat siswi tersebut kehilangan rasa percaya dirinya.

Bullying Seksual

Sering terjadi belakangan ini dan tidak kalah mengerikan dari perilaku bullying lainnya adalah bullying seksual. Sepeti pelecehan seksual (sexsual harassment) misalnya. Bentuk pelecehan seksual yang paling memprihatinkan adalah pemerkosaan yang bisa menyebabkan trauma hingga korban bisa saja mengalami gangguan psikologis berupa depresi, Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stress pasca trauma, sindrom trauma perkosaan, Hypoactive Sexual Desire Disorder, disosiasi, serta gangguan makan. Contoh kasus seperti yang terjadi di Kendal pada 29 Januari 2024 lalu, seorang guru sekolah dasar memperkosa dua muridnya.

Penyebab Terjadinya Bullying

Pelaku maupun korban bullying biasanya dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal hingga terjadi tindakan perundungan tersebut. Faktor-faktor itu antara lain adalah :

  • Keluarga yang tidak sehat.
  • Model perilaku yang dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar mereka yang terlibat bullying atau menjadi bagian lingkungan maupun kelompok di mana bullying dianggap sebagai norma.
  • Rasa superior/ kuasa dan rasa puas dalam mengendalikan orang lain.
  • Kurangnya empati dan pengetahuan.
  • Gangguan mental.
  • Faktor sosial dan lingkungan yang ekstrem.

Mencegah Bullying adalah Tanggung Jawab Semua Pihak

Mengingat dampak dari peristiwa bulllying sangat mengerikan bagi para korban, maka sudah semestinya semua pihak baik pemerintah, masyarakt, satuan pendidikan maupun lingkungan keluarga bekerja sama untuk mencegah ataupun meminimalisir terjadinya tindak perundungan atau bullying melalui :

  • Melakukan sosialisasi guna menanamkan kesadaran tentang bahaya bullying baik bagi pelaku, korban, dan masyarakat.
  • Implementasi kebijakan anti bullying yang jelas di sekolah, termasuk sanksi bagi pelaku bullying tanpa dispensasi apapun dengan alasan apapun. Memberikan fasilitasi korban bullying untuk melapor dan menanganinya secara adil tanpa tebang pilih.
  • Memberikan pendidikan moral tentang empati, saling menghargai dan berperilaku baik dalam lingkungan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun