Mohon tunggu...
Rahmat Gusra
Rahmat Gusra Mohon Tunggu... -

Insan yg selalu berusaha utk berbuat lebih baik setiap harinya, tidak menyukai kemunafikan, krn merupakan kebohongan yg akan terpelihara dalam setiap tingkah laku. Suka terhadap org - org yang mempunyai ide,ilmu pengetahuan, idiologi yg kuat dan menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi semesta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Haram dan Najis, tetapi Dihalalkan dan Diwajibkan

18 Februari 2010   03:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:52 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dunia ini memang sdh aneh, terbalik dan amburadul...

Vaksin Meningitis mengandung enzim porchin dari binatang yang bernama Babi yang jelas-jelas adalah Haram dan Haram. Coba kita Bayangkan..! Vaksin yang selama ini diharuskan bagi calon jamaah haji ternyata mengandung zat najis, bukan sekedar haram.

Padahal Kita tahu, bahwa dalam ilmu fiqh membersihkan tubuh dari bahan najis sejenis babi mengharuskan kita mencuci bagian tubuh yang tersentuh najis itu dengan air sebanyak tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan tanah. Lalu bagaimana caranya bila zat najis itu dimasukkan ke dalam tubuh kita sehingga menyatu dg darah dan organ tubuh? Adakah cara untuk membersihkannya?

Padahal di antara dampak barang haram, apalagi najis, yang masuk ke dalam tubuh seorang muslim ialah tidak bakal dikabulkannya doa. Begitu kurang lebih penegasan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Berarti para jamaah haji kita yang sudah bersusah payah dengan biaya besar pula pergi ke tanah suci, ternyata dengan syarat vaksin ini justru menyebabkan berbagai doa yang diajukannya di tempat-tempat mustajab menjadi sia-sia? Wallahua’lam.

Mungkin kita bertanya-tanya, apakah penyelenggara Haji diseluruh Dunia termasuk Ulama-ulamanya tidak mengetahui hal ini ??? terlalu bodoh kalau ga tahu ??? atau malah pura-pura ga tahu ???. Skenario apa ini ??? entahlah, mungkin teman-teman semua bisa memberikan sedikit pencerahan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun