Mohon tunggu...
RG Teknik 170 KKN UNS
RG Teknik 170 KKN UNS Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN TEMATIK 2024

Kelompok 170 KKN Tematik UNS 2024 yang beranggotakan mahasiswa jurusan Teknik Industri UNS Angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tim KKN UNS-170 Hadirkan Inovasi Alat Bantu Kontrol Kualitas Shuttlecock, Dorong Peningkatan Mutu Shuttlecock di Desa Sumengko, Kabupaten Nganjuk

1 September 2024   11:43 Diperbarui: 1 September 2024   11:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi dan Serah Terima Alat Bantu Kontrol Kualitas Shuttlecock di Balai Desa Sumengko/Dok. Tim KKN UNS-170

Nganjuk – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Sebelas Maret (UNS) yang terdiri dari mahasiswa Teknik Industri di bawah bimbingan Dr. Eko Liquiddanu, S.T., M.T., telah melaksanakan serangkaian program kerja inovatif di Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Program ini merupakan bagian dari Grup Riset (GR) Fakultas Teknik (FT) yang berfokus pada upaya peningkatan kualitas sistem penjaminan mutu produksi IKM shuttlecock di desa tersebut.

Desa Sumengko semakin menunjukkan potensinya sebagai pusat pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM), salah satunya dalam produksi shuttlecock (Potensi Pengembangan Usaha IKM Produksi Shuttlecock di Desa Sumengko, Kabupaten Nganjuk). Sekitar 16 IKM shuttlecock berstatus aktif. Namun, setiap IKM memiliki variasi dalam alur proses dan pengujian mutu produk. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh tim KKN, ditemukan bahwa beberapa produk shuttlecock setengah jadi sering kali masih memiliki cacat atau defect.

Untuk mengatasi masalah tersebut, tim KKN-170 merancang beberapa alat bantu yang diusulkan untuk memperbaiki proses kritis berdasarkan metode Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA). Usulan tersebut diwujudkan dalam bentuk poster yang disertai modul pembuatan alat bantu penjaminan mutu, poster edukasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta poster prosedur penggunaan alat bantu tersebut. Selain itu, tim juga membuat booklet yang berisi data identitas setiap IKM shuttlecock, serta Standard Operating Procedure (SOP) untuk produksi. Sebuah laporan yang memetakan lokasi dan informasi tentang IKM di Desa Sumengko juga disusun.

Alat Uji Kestabilan Shuttlecock/Dok. Tim KKN UNS-170
Alat Uji Kestabilan Shuttlecock/Dok. Tim KKN UNS-170

Salah satu inovasi utama yang dikembangkan adalah alat bantu kontrol kualitas berupa blower yang dilengkapi dengan potensiometer untuk mengatur aliran udara yang masuk ke alat ketika inspeksi dan pengujian stabilitas shuttlecock, yang sebelumnya telah dirancang dalam penelitian terdahulu. Prototipe alat ini, bersama dengan panduan pelengkap lainnya, diserahkan kepada pemilik IKM shuttlecock pada acara sosialisasi dan penyerahan alat bantu di Balai Desa Sumengko.

Penyerahan Alat bersama Kepala Desa Sumengko, Dinas Perindustrian Nganjuk, DPL KKN-170, dan Warga Pemilik IKM Shuttlecock/Dok. Tim KKN UNS-170
Penyerahan Alat bersama Kepala Desa Sumengko, Dinas Perindustrian Nganjuk, DPL KKN-170, dan Warga Pemilik IKM Shuttlecock/Dok. Tim KKN UNS-170

Acara sosialisasi dan penyerahan yang berlangsung pada Jumat (16/08/2024) ini dihadiri oleh Kepala Desa Sumengko, Dosen Pembimbing Lapangan KKN-170, Dinas Perindustrian Nganjuk, warga pemilik IKM shuttlecock, serta Tim KKN-170 UNS. Kegiatan ini meliputi sambutan dari dosen pembimbing, pemaparan tiga rancangan usulan alat bantu terpilih, workshop penggunaan alat bantu blower, serta penyerahan alat bantu kontrol kualitas shuttlecock dan produk inovatif lainnya.

Pemaparan Usulan Solusi dari Hasil Riset oleh Mahasiswa KKN UNS-170/Dok. Tim KKN UNS-170
Pemaparan Usulan Solusi dari Hasil Riset oleh Mahasiswa KKN UNS-170/Dok. Tim KKN UNS-170

Dengan adanya alat bantu kontrol kualitas seperti blower, mereka kini dapat lebih mudah dan efisien dalam melakukan inspeksi dan pengujian terhadap produk shuttlecock, sehingga dapat mengurangi defect pada produk setengah jadi. Selain itu, edukasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta SOP yang disusun oleh tim KKN turut meningkatkan standar operasional di setiap IKM, sehingga proses produksi menjadi lebih teratur dan aman. Begitu juga dengan modul, poster, dan booklet yang diberikan, para pelaku IKM juga mendapatkan panduan yang jelas untuk menjaga konsistensi kualitas produk, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk mereka di pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun