Disclaimer:
Setiap perjalanan hidup pasti memiliki lika-liku. Ada kalanya kita merasa kuat, namun tak jarang pula kita merasa lemah. Tulisan ini hanyalah refleksi pribadi penulis tentang perjalanan spiritualnya. Setiap individu memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya masing-masing, dan tidak ada satu pun cara yang benar atau salah dalam menjalani hidup.
"Aku tidak percaya siapapun, namun aku percaya pada diriku sendiri."
 Aku memilih untuk melihat kekuatan dalam diriku sendiri. Bukan berarti aku menolak segala bentuk kepercayaan, tapi aku lebih memilih fokus pada apa yang bisa aku kendalikan: diriku sendiri.
Pernahkah kamu merasa tersesat dalam labirin kehidupan? Di mana setiap langkah yang diambil terasa penuh keraguan. Saat itulah kita seringkali mencari sandaran pada orang lain, berharap mereka dapat memberikan jawaban atas segala pertanyaan kita. Namun, seiring berjalannya waktu, kita mulai menyadari bahwa pada akhirnya, hanya diri kita sendiri yang benar-benar memahami diri kita.
Ungkapan "Aku tidak percaya siapapun, namun aku percaya pada diriku sendiri" mungkin terdengar egois bagi sebagian orang. Namun, bagi saya, ini adalah sebuah pengakuan jujur tentang perjalanan spiritual yang saya tempuh. Bukan berarti saya menutup diri dari orang lain, justru sebaliknya, saya sangat menghargai setiap hubungan yang terjalin. Hanya saja, saya belajar bahwa tidak semua orang dapat memberikan apa yang kita butuhkan.
Ketika kita terlalu bergantung pada orang lain, kita menjadi rentan terhadap rasa kecewa dan sakit hati. Sebaliknya, dengan fokus pada kekuatan diri sendiri, kita menjadi lebih mandiri dan tangguh. Kita belajar untuk menghadapi segala tantangan hidup dengan kepala tegak.
Perlu diingat, percaya pada diri sendiri bukan berarti kita harus menjadi egois atau mengisolasi diri dari masyarakat. Justru sebaliknya, dengan percaya diri, kita dapat membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain. Kita juga dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Bagaimana menurutmu, bagiakan pendapatmu pada kolom komentar ya, terima kasih.
Disclaimer:
Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui atau memaksakan pandangan tertentu. Setiap orang memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya masing-masing. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi Anda untuk terus menggali potensi diri dan menemukan kebahagiaan sejati.
