Mohon tunggu...
rfenn fenn
rfenn fenn Mohon Tunggu... -

simple life

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Efek Boston Bom

26 April 2013   12:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:34 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti kita sudah mendengar korban pemboman Boston, dan pelakunya. Sang adik sekarang masih di RS, si kakak meninggal dan kabarnya mesjid tempat mereka sekeluarga menolak untuk mendoakan si pelaku pemboman itu. Efek yang terjadi adalah kecurigaan yang kuat terhadap orang muslim. Tentunya umat muslim menjadi takut karena adanya upaya balas dendam, istilahnya karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Haruslah diingat, pasti ada secuil orang radikal di setiap agama, hendaknya kita selalu menjaga toleransi dan kerukunan beragama - sebagaimana juga di keluarga pasti ada kambing hitamnya, biang kerok yang membuat nama keluarga hancur karena prilaku si kambing hitam.

Kemarin saya menonton acara Dateline di TV tentang organisasi komuniti Slim Peace -  http://www.slimpeace.org/ dimana para wanita muslim dan jewish berkumpul untuk mencoba menu sehat bersama agar mereka sehat, berkurang berat badan. Indah sekali menonton betapa eratnya persahabatan mereka itu.

Wanita muslim juga merasa khawatir akan keselamatan mereka setelah pemboman di Boston itu karena kerudung mereka, namun wanita Jewish itu berinisiatif untuk menjadi 'partner' jika mereka membutuhkan teman untuk jalan-jalan di tempat umum sehingga mereka bisa memberikan suara bagi orang lain yang memandang sinis.

Semoga dengan kejadian ini, hubungan antar agama semakin kuat, tidak terpecah belah karena ulah orang2 radikal. Harapan yang ada adalah bagaimana memajukan bangsa dengan kualitas anak bangsa untuk menyumbang negara tanpa memandang agama. Biarlah agama itu menjadi sebuah privacy pribadi dengan Tuhannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun