Mohon tunggu...
Rezky Febrinando`
Rezky Febrinando` Mohon Tunggu... Entrepreneur -

Creative Business Consultant Pimp your brand with creative strategy, don't waste your time & money. -Flava Production House- Photography, Videography, Graphic Design & Advertising, Interior Design, Decoration & Property, Web Building & Development, Souvenirs & Merchandise

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Surat untuk Menteri Pariwisata, dari anak rantau

1 Oktober 2015   02:46 Diperbarui: 1 Oktober 2015   03:05 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kawasan Mandeh"][/caption]

 

Dear bapak menteri pariwisata,

Perkenankan saya yang hanya seorang pemuda perantauan di negeri Bandung ini mengeluh kepada kampung halaman sendiri. 

Seringkali saya resah ketika harus pulang ke kota kelahiran, resah yang melebihi dari perasaan gembira ketika bertemu dengan keluarga tercinta. Ketika menginjak tanah kelahiran tidak terbesit pemikiran untuk berlama-lama berada di Sumatera Barat, karena kota perantauan yang sudah mencintai saya selalu memanggil untuk kembali, kota yang mencintai masyarakatnya dan begitu juga sebaliknya.

Saya sering membandingkan kota Padang dengan kota lainnya yang sudah maju karena pariwisatanya seperti Bandung, Jogjakarta, dan pastinya Bali. Apa sih perbedaan negeri saya dengan kota yang saya sebutkan ? Sumatera Barat dianugerahi keanekaragaman hayati, seni, budaya, kuliner, dan alam yang sangat indah. Keunggulan objek alam yang indah dan bervariatif, dari mulai pantai, laut, sungai, danau, gunung, dan hutan. Semua objek alam yang sangat berpotensi untuk dijadikan objek wisata.

Lantas kenapa sektor pariwisata sumatera barat masih belum memadai ? Kenapa kurang terlihat wisatawan mancanegara di kawasan wisata sumatera barat ? Kenapa Sumatera Barat yang memiliki keunikan, keindahan, dan kekayaan tidak semaju seperti kota-kota lainnya ?

Banyak berita dan artikel yang saya baca di media internet tentang keluhan-keluhan bapak di sektor pariwisata Sumatera Barat. Terutama masalah infrastruktur yang menunggu dana dari investor dan juga alasan kawasan wisata jauh dari kota. Saya pribadi bapak, itu bukanlah masalah utamanya. Saya tidak peduli dengan infrastruktur yang kurang memadai apabila tempat yang ingin saya kunjungi dapat memuaskan indera mata dan bathin saya, yang membuat saya betah berada disana dan ingin kembali lagi. Saya tidak peduli akses yang masih sulit dan memakan waktu lama di perjalanan karena itulah sensasi di dalam sebuah perjalanan menikmati alam. Saya tidak minat untuk segera dimanjakan dengan fasilitas-fasilitas memudahkan yang bapak wacanakan. Biarlah alam indah dengan semestinya, cukup dijaga dan dirawat keindahannya sudah merupakan daya tarik utama bagi para wisatawan. Kelengkapan fasilitas seperti restoran mie instant;hotel kecil tanpa kamar;atm lima ribu;jalan bagus tanpa lubang;eskalator menuju puncak bukit;lift mendaki gunung; dan sebagainya, bagi wisatawan hanyalah bonus tambahan.

Pak, saya adalah orang yang senang berwisata dan bertemu dengan orang-orang baru. Di kota perantauan saya sering mempromosikan tempat wisata di sumatera barat, bahkan tempat yang belum pernah saya kunjungi pun dengan semangat saya mencari artikel tentang tempat wisata tersebut untuk dipamerkan ke orang-orang disana. Pada tanggal 20 Juli 2015, rekan saya memberitahukan salah satu objek wisata yang tidak saya ketahui yaitu Puncak Mandeh. Akhirnya pada besok hari saya berangkat kesana diliputi rasa penasaran tinggi karna disebut-sebut kawasan mandeh mirip dengan kawasan Raja Ampat Papua. Wah, alam yang sangat indah saya temui ketika berada disana. Namun, terdapat rasa kekecawaan yang sangat tinggi ketika saya melihat puluhan pedagang memenuhi kawasan tersebut. Sampah plastik dan kemasan mie instant berserakan melebihi jumlah pengunjung. Saya terdiam, tidak terpikirkan lagi keinginan untuk mengajak teman saya dari luar sumatera barat dan dari luar negeri sekalipun. Saya malu sudah berbohong kepada mereka, tempat yang saya ceritakan dengan sangat antusias ternyata saya sendiri merasa kecewa dengan tempat ini. Kekecewaan yang lain, kenapa tempat ini harus disebut sebagai Raja Ampat-nya Sumatera Barat ? Apakah tidak ada cara lain untuk mempromosikan seakan-akan tempat wisata yang kita miliki tidak memiliki keunikan tersendiri.

Bapak menteri yang terhormat, bahkan pada wisata kuliner pun saya harus berbicara panjang lebar ke teman-teman saya yang berasal dari luar Indonesia. Kenapa masakan rendang yang katanya masakan terenak di dunia ternyata kurang dikenal diluar negeri ? Padahal spaghetti yang khas Italia bukanlah masakan terenak di dunia, namun masakan ini berada dimana-mana, dan siapa yang tidak tahu spaghetti ?

Mereka yang berasal dari Negara lain sangat tertarik pak setelah saya menceritakan tentang sumatera barat. Dahulunya mereka hanya mengetahui Bali akhirnya menanamkan minat untuk mengunjungi sumatera barat. Saya tidak punya muka untuk menyambut mereka nantinya, apabila kondisi kawasan wisata masih seperti itu. Tolong libatkan masyarakat pak dan beri mereka arahan tentang Sapta Pesona.

Saya yakin walaupun infrastruktur belum memadai, tetap akan banyak wisatawan bahkan dari mancanegara berminat untuk mengunjungi. Sumatera Barat belum memiliki Sapta Pesona yang merata, dikarenakan masyarakat sendiri kurang terlibat dalam menjaga alam mereka. Memiliki kawasan wisata yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, dan ramah saya yakin bapak tidak perlu lelah untuk mempromosikannya karena dengan sendirinya masyarakat akan membanggakan tempat tersebut dimana saja, kapan saja. Satu hal lagi, dengan memiliki Sapta Pesona masalah yang bapak hadapi akan lebih mudah mencapai solusi.

Padang, 22 Juli 2015

Rezky Febrinando

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun