Mohon tunggu...
Rahmat Febrianto
Rahmat Febrianto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Blogger dan siswa; @rfebrianto; 2eyes2ears.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Daftar Ketidakwajaran (Lelucon) VGMC Berbisnis

9 Oktober 2012   10:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:02 4153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita perangi pembodohan masyarakat sambil menunggu pemerintah bertindak. Maklum mereka banyak urusan dan birokrasi yang panjaaaaaang sekali. Berikut ini adalah beberapa ketidakwajaran (kalau tidak ingin dikatakan sebagai lelucon terlucu di awal abad ini) bisnis VGMC ini.

  1. Di dunia ini tidak pernah ada penjualan saham perusahaan atas produk. Saham dijual adalah hak kepemilikan perusahaan, bukan atas produk. VGMC menjual saham atas kepemilikan emas dan platina. Ini ibarat anda beli saham rumah makan padang tapi alih-alih membeli saham perusahaan itu, anda justru ditawari saham kepemilikan rendang ayam, ayam lado hijau, dendeng batokok, ayam pop, gulai tunjang. Kepada anda nanti ditawari lot pembelian masing-masing lauk tadi dan rencana pembayaran dividen berdasarkan porsi kepemilikan anda terhadap rendang dkk itu. Apa masuk akal?
  2. Jikapun perusahaan membutuhkan uang untuk sebuah proyek, tetap saja kepemilikan saham adalah atas perusahaan, bukan atas proyek. Katakanlah VGMC butuh dana untuk penambangan emas atau platina, tapi saham tetap atas kepemilikan perusahaan, bukan atas proyek.
  3. VGMC mengharuskan investornya untuk terus-menerus menambah modalnya ke dalam perusahaan agar tetap mendapat dividen. Jika anda berinvestasi di perusahaan real, nyata, anda hanya perlu menanam uang atau membeli saham mereka SEKALI saja. Setelah itu, selama perusahaan berlaba dan masih hidup, dividen akan mengalir ke anda SELAMANYA.
  4. Jika perusahaan itu bonafid, mengapa harus mencari dana beberapa puluh juta ke sebuah kabupaten di Indonesia? Mengapa mereka mencari dana ke PNS golongan III, pensiunan, mahasiswa, atau ibu rumah tangga? Jika memang bonafid, seharusnya mereka mencari dana di pusat keuangan dunia di London dan New York, bukan ke pemilik kebun sawit di Pasaman Barat.
  5. Arisan RT, kantor, atau keluarga saja memiliki catatan yang bisa diakses oleh setiap anggotanya. VGMC malah tidak punya laporan keuangan. Bahkan investor sekalipun tidak pernah melihat laporan keuangannya, apalagi calon investor.
  6. Investor saham preferen konvertibel (CPS) dibolehkan mengirim nota (mereka sebut tiket) jika tidak puas dengan keputusan tertentu. Nah, investor saat ini kebingungan tentang IPO ini. Yang lucu adalah ada investor yang ingin menolak IPO. VGMC tidak mengedukasi (dengan kata lain telah menipu) investor dengan tidak memberitahu mereka bahwa hak suara pemegang CPS itu NOL karena sebagai pemegang saham preferen mereka sama sekali tidak punya hak melarang manajemen berbuat apapun, termasuk IPO. Yang berhak menentukan arah perusahaan itu tetap pemegang saham biasa, bukan CPS.
  7. CPS seharusnya memiliki penjelasan tentang berapa kurs konversi saham preferen ke saham biasa. Misalnya sejumlah N saham preferen pada tanggal sekian boleh ditukar dengan sejumlah X saham biasa ketika harga saham biasa nanti sekian dollar. Coba lihat sertifikat CPS mereka, mana ada bunyi seperti itu. Jadi nanti kalau 1.000 atau 10.000 CPS hanya bisa ditukar dengan selembar saham biasa, jangan salahkan VGMC, anda yang tertipu. Sumber gambar dari tangkapan layar.
  8. Jika perusahaan itu bonafid, tentukan manajernya pun terkenal. Coba anda periksa "Kenneth Erlinger" (atau Erllinger dengan 2 L, tidak jelas yang mana) menggunakan Google. Apakah anda akan menemukan reputasi dia selain di situs yang berafiliasi ke VGMC? Berapa tautan non-VGMC yang bisa anda temukan tentang orang ini? Coba anda ketik nama saya, misalnya. Berapa tautan yang anda temukan untuk nama saya secara spesifik? Ketikkan juga misalnya nama Martunis, bocah penyintas tsunami Aceh. Jadi, mana yang lebih mudah diperiksa dua nama terakhir itu daripada CEO VGMC? Mengapa bisa begitu di zaman digital ini? Apalagi dia CEO sebuah perusahaan bisnis dalam jaringan (online)?
  9. Bahkan para leader, duta atau istilah mereka VG ambassador tidak paham apa itu IPO, saham, pasar saham primer, pasar saham sekunder. Layaknya i*b*i* mereka terus berusaha meyakinkan downliner bahwa bisnis aman, VGMC dalam jalur yang benar menuju IPO, dan mereka sedang mencari jalan untuk menambah modal lagi ke dalam perusahaan. Saya memperhatikan kesoktahuan mereka itu di grup komunitas mereka hingga grup itu mereka tutup sendiri dari orang luar.
  10. Berangsur-angsur situs penyokong VGMC tidak lagi bisa diakses sejak 1 Oktober. Saya punya bukti yang di Padang di bawah. Gambar diambil dari tangkapan layar atas situsnya. Adminnya melarikan diri?
  11. GalaW diner di Bali dan Palembang (dan mungkin juga di Padang malam ini) hanya berisi pentas penyanyi saja dan koar-koar bule tentang arah bisnis VGMC. Investor tidak bisa bertanya banyak. Ya, siapa yang salah. Anda toh bukan pemilik perusahaan karena yang anda punya saham preferen.
  12. Semua situs, blog, artikel yang menentang VGMC dan mengingatkan masyarakat ditulis oleh orang-orang yang terdidik dan berpengalaman. Kami memberikan argumen berdasarkan fakta di lapangan dan logika ilmiah. Namun, tidak ada satupun situs berafiliasi ke VGMC yang bisa menjelaskan melebihi siaran pers kepada mereka VGMC. Logika pembodohan mereka selalu mengulang-ulang cerita yang sama, periksa saja setiap situs terafiliasi ke VGMC yang masih aktif. Lihat misalnya situs http://vgmc-share.blogspot.com atau http://vgmcindo.blogdetik.com/. Sayangnya situs-situs itu lebih dipercayai oleh orang-orang yang terjebak di dalam VGMC, dibandingkan situs dan tulisan kami. Ya, sudah, yang jelas buktinya akan terlihat di depan mata.
  13. Investor masih berdoa setiap mendapatkan nafkah riba dan menjalankan penipuan dengan menggaet orang lain untuk masuk. Tidakkah sadar bahwa tindakan berdoa pada Allah sendiri untuk melakukan perbuatan dosa itu makin membuat dosa berlipat ganda. Sama saja dengan anda berdoa atas nama Allah lalu anda gampar ibu anda sendiri. Apakah tindakan itu akan membuat perbuatan anda itu menjadi amal shaleh? Lihat saja contoh sertifikat di atas, di sudut kanan. Sebagai informasi, iblis laknatullahpun berdoa kepada Allah agar ia diizinkan panjang umur dan bisa menggoda manusia dengan masuk ke dalam aliran darah manusia. Apakah dengan demikian, doa iblis laknatullah itu bisa menjadikan perbuatannya sebagai amal shaleh? Sadari itu.
  14. .... (nanti saya tambahkan lagi, atau silakan tambahkan sendiri di formulir komentar)

13497526111380567741
13497526111380567741
Padang, 9 Oktober 2012---beberapa jam sebelum galaUUUdiner

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun