Mohon tunggu...
Rahmat Febrianto
Rahmat Febrianto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Blogger dan siswa; @rfebrianto; 2eyes2ears.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mareva Injunction, VGMC, dan Perlindungan Investor di Indonesia

4 Oktober 2012   13:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16 7416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebab itu, saya menduga bahwa yang sekarang dilakukan oleh VGMC adalah mengaburkan aset-aset mereka. Saya tidak tahu apakah pengadilan telah mengabulkan MI tersebut atau belum. Sangat disayangkan jika belum karena kerusakan sedang berlangsung terus. Namun demikian, tindakan pemerintah Malaysia ini menjelaskan sikap mereka yang dari awal telah menyatakan bahwa aktivitas VGMC tidak direstui di Malaysia.

Bagaimana dengan Indonesia? Terutama, bagaimana dengan para investor di Indonesia?

Saya sangat menyayangkan karena berkaca dari kasus ECMC, Langit Biru, dll, pemerintah baru bergerak kalau ada aduan pidana. Jika tidak ada, ya, dibiarkan saja. Mari kita tengok, penjualan saham pra-IPO legal di AS, asalkan mematuhi Regulation D, yang syaratnya sangat ketat. Kita justru tidak punya itu.  Buktinya galadiner bisa digelar berkali-kali di seluruh negeri. Tanggal 2 Oktober di Nusa Dua. Tanggal 9 Oktober di Padang. Saya masih ragu apakah setelah keributan belakangan ini pemerintah akan bergerak.

Yang lebih saya sesalkan adalah, PERTAMA, langkah-langkah yang diambil oleh para leader atau ambassador VGMC untuk terus meyakinkan para investor lain bahwa "situasi terkendali", "rstrukturisasi demi kepentingan jangka panjang", "perusahaan sedang mempersiapkan diri menuju IPO", dll. Mereka, sengaja atau tidak, tapi saya lebih cenderung yakin mereka sengaja, melakukan penipuan terus-menerus terhadap para investor naif. KEDUA, para investor di Indonesia yang telah terjebak itu adalah orang-orang naif, tidak berpendidikan yang relevan. Saya dengan hati miris melihat seseorang berusaha menjelaskan kepada anggota grup VGMC Pasaman Barat apa itu IPO. Artinya, mereka tidak paham sama sekali apa itu IPO, saham, pasar modal, dll. Bahkan, di blog Yopan Prihadi, leader VGMC, menanyakan apakah ia bisa menolak IPO?

Duh, Tuhan, ternyata mereka sama-sekali buta dengan hal ini. Oleh sebab itu, tidakkah pantas kita semua khawatir?

Sleman, 4 Oktober 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun