Sesampainya dirumah euphoria Jesse sepulang dari pameran seketika hancur ketika mendengar kematian Leslie. Leslie terjatuh ketika ia menyeberangi sungai karena tali yang digunakannya untuk berayun terputus dan kepalanya terbentur bebatuan sungai. Kematian Leslie sebagai satu-satunya teman Jesse membuat dirinya sangat bersedih, Jesse kemudian menyesal karena dirinya tidak pergi bersama Leslie ke Terabithia. Kehadiran Leslie membuat hari-hari Jesse lebih riang namun kini Jesse kembali kepada hidup nya yang membosankan.
Jesse kemudian mulai bangkit dari kesedihannya, ia mencoba untuk melanjutkan kenangannya dengan Leslie di Terabithia. Ia kemudian membangun jembatan di sungai yang sebelumnya harus menggunakan tali untuk menyeberanginya, jembatan ini digunakan untuk menyeberang ke dunia fantasi Terabithia. Maybelle, adik Jesse kemudian dinobatkan sebagai ratu selanjutnya dari Terabithia.
Film fantasi yang pada umumnya menyuguhkan cerita yang membahagiakan dan aksi yang menegangkan, Bridge To Terabithia berhasil mendobrak stigma tersebut dan menyuguhkan film fantasi dengan makna mendalam. Film yang diadaptasi dari novel Katherin Paterson yang terbit di tahun 1977 Â ini, ingin menyampaikan permasalahan yang dekat dengan hubungan sebuah keluarga. Bagaimana lingkungan keluarga sebagai lingkungan pertama seorang anak akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupannya. Gaya hidup, cara berpikir, hingga cara untuk mengekspresikan diri.
Visual yang dihadirkan dalam film ini memiliki kesamaan dengan gaya visual film fantasi pada umumnya, seperti Narnia dan Lord Of The Rings yang memiliki karakteristik yang berlatar pada hutan, sebuah istana kerajaan, binatang-binatang mitologi, monster-monster dan lain sebagainya
Bridge To Terabithia, secara  mise en scene mencoba menghadirkan aspek-aspek yang sama dari film fantasi lainnya. Dari segi setting film ini menjadikan hutan sebagai latar utama nya yang dihidupi oleh berbagai makhluk mitologi seperti Squogre, tupai yang memiliki perawakan besar, Squogre juga dibuat sebagai makhluk imajinasi dari Scott Hoagre, salah satu anak yang sering merundung Jesse di sekolahnya. Gary Fulcher yang juga merupakan teman dari Scott juga di imajinasikan sebagai makhluk terbang yang berbulu tebal, dan makhluk raksasa pohon yang dihadirkan sebagai bentuk monster imajinasi dari Janice yang juga suka merundung Jesse dan Leslie di sekolahnya.
Sebagaimana judulnya itu sendiri, Bridge To Terabithia memiliki maksud sebuah jembatan yang menghubungkan antara realita yang ada dengan angan-angan setiap anak. Jembatan yang menghubungkan dengan sebuah dunia fantasi lengkap dengan istana nya. Istana Terabithia juga merupakan bentuk khayalan dari rumah pohon yang Jesse dan Leslie temukan di tengah hutan tersebut.
Jembatan yang dibangun untuk terhubung ke Terabithia merupakan sebuah bentuk resolusi dari akhir cerita dan juga sebagai wujud dari pembelajaran dari kecelakaan yang menimpa Leslie ketika menyeberangi sungai.
Berbeda dengan film Narnia yang lebih memfokuskan artistiknya pada sebuah kostum yang merujuk pada estetika zaman medieval, Bridge To Terabithia mereferensi dari realita yang ada pada kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, hingga persahabatan. Cerita yang anti-klise dengan menjual alur yang mengarah pada edukasi parenting secara terang-terangan dicoba untuk disampaikan kepada penonton. Yang juga didukung oleh akting dari jajaran cast yang pada saat itu terkenal pada masanya.Â
Film yang berdurasi 1 Jam 36 Menit ini berhasil menguras air mata dan mendapatkan rating sebanyak 7,1/10 dari penilaian 141.279 penonton, dilansir dari situs imdb.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H