Mohon tunggu...
Rezza Pahlevi
Rezza Pahlevi Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Jika tidak sabar dengan lelahnya belajar, maka bersabarlah dengan perihnya kebodohan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenalan Atau Teman?

16 Oktober 2015   22:11 Diperbarui: 16 Oktober 2015   23:07 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Di Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi hal yang biasa jika bertemu orang lain sekali ataupun dua kali dapat langsung menjadi teman, misalnya di suatu kendaraan umum bisa saja terjadi percakapan seperti antara dua orang yang baru kenal seperti layaknya orang yang sudah lama kenal, bahkan dengan pertemuan yang tidak sengaja di kendaraan umum tadi dapat langsung menjadi teman.

Namun jika hal ini dilihat dari sudut pandang orang Jepang, akan sangat berbeda. Pernah suatu ketika teman sekampus saya berkata seperti ini, “rezza, kenalin dengan teman kamu yang orang Jepang dong,kan teman kamu orang Jepang banyak nih”. Saya pun menjawab, “lebih baik kenalan sendiri aja,biar lebih seru,hehe..”. namun teman saya ini pun terus meminta dan akhirnya saya berikan satu ID LINE orang Jepang.

Setelah berselang beberapa hari teman saya pun bilang ke saya, “Rezza, teman Jepang kamu kok gak bales chat aku sih?”. Aku pun bertanya, “emang kamu chat pakai bahasa apa?”. “Bahasa Inggris”, kata teman saya. Saya pun dengan gampangnya menjawab. “ya iyalah,coba chat pakai bahasa Jepang aja, kalau bahasa Inggris rata-rata pasti tidak dibalas ”. “oh begitu ya,ok. Tapi tolong ajarin ya”.

Saya pun mengajarinya cara menulis “jikoshoukai” (perkenalan) dalam bahasa Jepang. Namun ternyata setelah itu pun jawaban dari teman Jepang saya itu hanya jawaban-jawaban pendek, walaupun sudah beberapa hari tidak juga berubah. Teman saya pun bertanya kepada saya untuk ke sekian kalinya, “Rezza, kok teman Jepang kamu susah banget ya diajak chat, padahal kemarin teman dari Amerika aku udah dapat beberapa lho dari FB”. Saya pun bilang pada teman saya, “iya bro, orang-orang barat itu gampang kalua diajak berteman, mungkin seperti orang-orang di Indonesia.

Kalau orang Jepang tuh beda, mereka lebih tertutup, kalau boleh jujur nih sebenarnya aku ditanyain juga sama teman Jepangku kemarin kenapa kasih ID Line dia ke kamu, katanya itu gak sopan”. Teman sekampus ku pun hanya mangguk”, kemudian bertanya dengan polosnya, “terus cara berteman dengan orang Jepang gimana?”. Saya pun menjawab sesuai dengan pengalaman yang sudah saya dapat, “kalau mau berteman sama orang Jepang lebih baik dari awal bersikap sopan dan jangan sok kenal atau lebih baiknya bertemu langsung saja”. Terus saya pun menjelaskan kepada teman sekampus saya itu bahwa orang Jepang pada umumnya akan menganggap orang yang baru dikenalnya adalah bukan teman, tapi sebagai “kenalan”. Menurut pendapat salah satu teman Jepang saya untuk “berteman” haruslah ada interaksi selama jangka waktu tertentu, misalnya makan bareng, nonton bareng ataupun belajar bareng selama beberapa waktu, kalau interaksinya jarang dan tidak lama itu “bukanlah teman” tetapi “kenalan”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun