Mohon tunggu...
REZZA RIVANA
REZZA RIVANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jangan jadikan kelebihan orang lain sebagai tolak ukurmu, karena kamu dengan value-mu begitupun dengannya, kalian takkan pernah sama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam Bertahun-Tahun Tapi Sudahkah Moderat?: Mahasiswa KKM UIN Malang Mengadakan Sosialisasi Moderasi Beragama di TPQ Nurul Muttaqin Plaosan

26 Januari 2025   23:35 Diperbarui: 26 Januari 2025   23:35 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama Kelompok 67 Arunavira KKM UIN MALANG

Malang - Mahasiswa KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Kelompok 67 menggelar Sosialisasi Moderasi Beragama bagi santri dan wali santri Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Nurul Muttaqin Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Sabtu (18/01/2025). Kegiatan ini bertema "Islam Bertahun-Tahun Apakah Sudah Moderat?" yang bertempat di Musholla Yayasan Nurul Muttaqin Desa Plaosan. Acara ini dibawakan oleh salah satu mahasiswa KKM UIN Malang Kelompok 67, Yusuf Ardani yang berasal dari Program Studi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Humaniora. Dihadiri 13 orang wali santri dan santri Pondok Pesantren Nurul Muttaqin 25 orang yang berlangsung selama 60 menit penyampaian materi dan 15 menit sesi diskusi dan tanya jawab. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi dan informasi kepada wali santri TPQ Nurul Muttaqin tentang moderasi beragama yang dikenal sebagai islam wasathiyyah, yang mengedepankan keseimbangan antara keyakinan dan toleransi terhadap perbedaan. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip dasar ajaran islam yang menekankan pentingnya menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

" Kondisi masyarakat sebelum ramai istilah moderasi beragama; sudah sangat moderat; terbentuk dari konsep moderasi beragama, namun dari tradisi yang turun temurun telah ada, seperti: kesopanan, tata krama, lemah lembut, persaudaraan, saling menghargai, dan sebagainya. Kita mesti tidak boleh fanatik, memahami agama secara utuh, adil (berpihak pada kebenaran, tidak terjebak dengan praktik beragama mengesampingkan nilai memanusiakan manusia dan objektif" ujar Muhammad Yusuf Ardani selaku pemateri yang mengambil beberapa informasi dari buku moderasi beragama yang ditulis oleh Lukman Hakim Saifuddin mantan menteri agama RI. Ia menekankan untuk menghargai perbedaan yang ada.

Beberapa point yang disampaikan dalam sosialisasi moderasi beragama tersebut diantaranya kesadaran akan perintah untuk memahami dan menjadi islam yang wasathiyyah, alasan mengapa harus bersikap moderat, maksud dari moderat dalam beragama, lingkup moderasi beragama baik dengan agama sendiri maupun dengan agama lain.

Kajian dan Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada santri dan wali santri tentang bagaimana pentingnya menjadi umat yang moderat untuk terciptanya masyarakat yang damai dan toleran. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai moderasi, umat islam di indonesia dapat berkontribusi dalam membangun harmoni sosial di tengah keragaman yang ada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun