Mohon tunggu...
Handira
Handira Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Suka Baca Novel online, komik, Traveling murah, Resep masakan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan

15 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 15 Desember 2024   17:52 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kala hujan turun, aku hanya mengingatmu. 

Di kala hujan membasahi bumi hanya namamu yang terngiang. 

Di kala hujan sedang datang bergerombol hanya wajahmu yang terbesit. 

Hujan memang semengerikan itu ...

Kenapa bisa mengerikan karena saat hujan tiba aku selalu merindukan sosokmu ...

iya kamu...

orang yang sangat aku cintai ...

saat pertama kali kita bertemu juga saat hujan turun dari langit. 

Hujan ...

Selalu mengingatkanku saat pertemuan pertama kita. 

saat kita kencan pertama dan kehujan ...

Ah memang hujan selalu menghadirkan kenangan romantis untuk ku dan kamu. 

Sekali lagi ... 

Hujan sangatlah indah 

karena banyak orang tidak tahu 

jika aku menangis dalam doa merindukan sosokmu ...

Mantan kekasih yang sudah menjadi suami sah. 

Hujan adalah saksi cinta kita berdua. 

Kenangan dikala hujan, tidak akan pernah terlupakan. 

Saat kita mengukir cinta di Bumi ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun