Seperti sahabat lama yang sudah mengarungi samudra kehidupan bagi Negara Indonesia dan Palestina. Mufti agung Palestina Syaikh Muhammad Amin Al Husaini memberikan andil dan dukungan untuk tercapainya cita-cita Negara Indonesia kemerdekaan 1945, bahkan beliau pun mengajak kepada Negara-negara Timur juga pada tahun 1944.
        Palestina bukanlah negara asing, melainkan memiliki kekerabatan yang sangat kuat dengan Negara Indonesia. Ibarat kata seperti saudara lama. Duka Palestina juga merupakan duka bagi Indonesia. Karenanya, masyarakat Indonesia hendaknya memiliki rasa tanggungjawab moral, harta dan doa dalam mewujudkan kemerdekaan bagi seluruh warga Palestina dari cengkraman Israel.
        Kabar terbaru di Negara Palestina bentrokan antara warga-Nya dengan keamanan Israel. Kericuhan di kompleks Masjid Al-Aqsa dipicu yang menutup tempat warga Palestina biasanya berkumpul setelah berpuasa. Pertikaian dan ancaman pengusiran puluhan warga di kawasan Sheikh Jarrah. Peluncuran bom-bom roket Israel ke daerah Gaza melululantahkan gedung-gedung dan rumah-rumah warga Palestina.
        Kita mendengar kabar duka dan sedih bagi saudara kita Palestina yang sedang mengalami musibah. Ancaman, ketakutan, teror dan kezhaliman terjadi dimana-mana akan kah kita bisa menikmati tidur dan makan sedangkan saudara kita sedang meregang nyawa tanpa mereka sadari sasaran bom-bom dan roket Israel. Rasulullah bersabda bahwa, "Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim).
        Apapun yang menimpa saudara kita khususnya Palestina sekiranya mereka terluka kita pun ikut terluka, bagaikan satu tubuh jika salah satu anggota tubuh terluka maka yg lain akan berusaha menghilangkan luka tersebut, begitu lah sejatinya Islam dengan ajaran nya yg indah, kasih sayang dan rahmatan lil'alamin, Karena menganggap seseorang sebagai saudara, ia tidak akan rela membiarkannya keburukan. Ia tidak akan rela saudaranya dijajah dan dirampas tanah air mereka oleh pihak Israel sehingga kekurangan sandang, pangan, dan bahkan obat-obatan. Kesadaran, perasaan, dan jiwanya akan senantiasa tersayat melihat saudaranya di Negeri yang lain tengah kesusahan menghadapi kesulitan hidup. Terlebih-lebih saat menyaksikan anak-anak Palestina tanpa dosa kehilangan nyawa diantara puing- puing gedung yang besar, janda-janda yang kehilangan suami mereka karena memperjuangkan hak, harta, agama dan tanah air yang sedang terenggut oleh zionis Israel.
        Negara Palestina, diharapkan oleh seluruh Negara-negara Islam menjadi negeri yang damai dan selamat. Namun nampaknya harapan itu untuk saat ini belum terwujud karena adanya penindasan dan penjajahan dari zionis Israel. Intensitas penyerangan militer Israel terhadap warga Palestina yang terus meningkat pada akhir-akhir ini haruslah mengetuk hati nurani dari warga Negara Indonesia.
        Bagaikan tubuh yg dimana kaki yang sakit maka tangan pun ikut membantu mengobatin nya. Begitu juga dalam persaudaraan Indonesia dan Palestina. satu yg sakit semua ikut merasakan bahkan bukan hanya merasakan namun juga ikut andil dalam membantu mengobati dengan mengankat tangan kepada sang Ilahi Allah azza wajalla berdoa dengan hati ikhlas agar supaya saudara-saudara kita diampuni dosa-dosa mereka dan diberikan kemenangan. Dukungan material sandang, pangan dan harta untuk mereka dengan dukungan aksi tanpa batas.
Seraya kaum muslimin Indonesia berupaya agar penderitaan dan kesulitan Negara Palestina itu berkurang hingga hilang sama sekali insya Allah.
Wallahua'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H