Mohon tunggu...
reznandyaputriseptyawati
reznandyaputriseptyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester akhir yang ingin belajar banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penelitian Mahasiswa Terkait Upaya Pengendalian Kualitas Pada Proses Assembling Produk Tangki Equipment Pada PT. KLM

15 Januari 2025   11:09 Diperbarui: 15 Januari 2025   11:09 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diagram Pareto Hasil Inspeksi VT (Sumber: Penulis, 2024)

Aktivitas repair (rework) yang dilakukan oleh suatu perusahaaan akibat adanya produk yang memiliki kualitas di bawah standar, tentunya memberikan sisi negatif bagi perusahaan karena repair (rework) tersebut dapat mengakibatkan adanya pembengkakan biaya dan juga menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian pesanan (F. Flegon Mboy, dkk: 2021). Selain, akan mengakibatkan profit perusahaan menurun, sisi negatif tersebut tentu juga bisa menurunkan citra perusahaan di tengah persaingan pasar yang ketat. Sehingga, perlu dilakukan pengendalian kualitas sebagai salah satu upaya perusahaan untuk bisa melakukan kontrol pada kualitas produk mereka.

PT. KLM merupakan industri manufaktur yang memproduksi tangki equipment dengan material stainless steel. Dalam proses produksinya, PT. KLM melakukan beberapa tahapan dengan bobot pekerjaan tertinggi berada pada tahap assembling, yaitu sebesar 45% dari 100%. Tahap assembling adalah proses penyusunan dan penggabungan beberapa komponen produk hingga menjadi satu unit produk tangki melalui proses pengelasan. Sehingga, kualitas produk pada proses assembling berada pada kualitas hasil pengelasan.rjaan tertinggi berada pada tahap assembling, yaitu sebesar 45% dari 100%. Tahap assembling adalah proses penyusunan dan penggabungan beberapa komponen produk hingga menjadi satu unit produk tangki melalui proses pengelasan. Sehingga, kualitas produk pada proses assembling berada pada kualitas hasil pengelasan.

Diagram Pareto Hasil Inspeksi RT (Sumber: Penulis, 2024)
Diagram Pareto Hasil Inspeksi RT (Sumber: Penulis, 2024)

Berdasarkan dari data analisis data menggunakan diagram pareto tersebut, maka dilakukan analisis lebih lanjut untuk jenis cacat Porosity, Cracks, dan Incomplete Fusion (If). Setelah melalui analisa dengan menggunakan cause & effect diagram, maka dapat diketahui beberapa faktor penyebab yang termasuk dalam hal-hal teknik dari pengelasan yang harus dilakukan oleh para pekerja, namun cenderung diabaikan karena dinilai tidak terlalu penting. Padahal, itu cukup berpengaruh pada kualitas hasil pengelasan, seperti kebersihan permukaan benda kerja, besar kuat ampere, laju gas pelindung, dsb.

Dengan demikian, hal ini dapat menjadi sebuah masukan bagi perusahaan untuk bisa melakukan suatu strategi dalam upaya mengurangi risiko kecacatan pada proses pengelasan, dan mendukung sistem mutu yang telah ditetapkan oleh standar sebagai upaya dalam menjaga kualitas produk perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun