Mohon tunggu...
Rezky Ramadhani
Rezky Ramadhani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

| Visioner Dan Kooperatif |

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dimanakah Tuhan Meletakkan Titik Akhir Kesabaran?

13 Mei 2012   13:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:21 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup lama saya tidak menulis.Hal itu membuat saya sedikit kaku dalam mengolah kata-kata agar dapat menyajikan sebuah bacaan yang memiliki makna lebih bagi pembaca.Menulis memang bukan merupakan kegiatan yang berat,akan tetapi menulis merupakan suatu kegiatan yang kita awali dengan meniti sebuah kesabaran pada hati kita.Kemudian kesabaran itu kita jadikan modal awal untuk berjalan menuju akhir yang kita inginkan.

Kesabaran adalah suatu kotak kecil yang ada didalam jiwa manusia.Kotak kecil yang berisikan akan hal-hal positif yang dimiliki oleh setiap insan manusia.Kotak kecil itu telah ada sejak Sang Pencipta menghendaki kita untuk hadir didunia ini,namun,ruang didalamnya masih sangat kosong.Kekosongan itu merupakan umpan yang diberikan-Nya agar kita dapat mencari sendiri hal apa yang perlu kita jadikan pengisi pada celah-celah yang ada.Seorang hamba yang tahu akan rasa syukur atas apa yang diberikan oleh Sang Pencipta kepadanya,ialah dia yang terus mengisi kotak kecil yang ada didalam jiwanya dengan sebuah ketenangan dan senyuman,seraya selalu berkata maaf atas apa yang telah ia lakukan.

Teriknya kehidupan sering kali membuat manusia sulit untuk menahan gejolak emosi pada dirinya.Bermacam-macam hal mulai dari yang terkecil hingga hal yang terbesar mendorong diri mereka pada kegelapan yang berakhir dengan keterpurukkan.Kehidupan duniawi memang sangat menggoda insan manusia untuk melakukan apa saja yang diinginkannya,tetapi pada akhirnya akan kembali menyeret mereka pada tempat yang lebih buruk lagi dari sebuah tempat sampah dan akhirnya bernisankan kerasnya batu penyesalan.Meskipun demikian,masih banyak juga manusia-manusia yang tahu akan manfaat kotak kecil yang berada didalam jiwanya dan dapat memaksimalkan sebagaimana ia menginginkan disaat ia membutuhannya.Manusia yang beruntung adalah manusia yang tahu akan arti jiwanya dan tahu akan garis pembatas yang memisahkan raga pada dirinya.

Teka-teki kehidupan memang berkali-kali lipat lebih susah bilamana dibandingkan dengan teka-teki silang.Akan tetapi,ada suatu cara yang sama yang dapat kita gunakan untuk mengetahui hasil dari keduanya.Cara tersebut memang tidak lebih istimewah dari rumus-rumus matematika,namun sangat-sangat berharga karena hanya berada didalam jiwa kita.Dan hanya kita pula lah yang tahu bagaimana dan apa yang akan dan perlu kita lakukan.Telah sewajarnya kita terkadang menanyakan dimana Tuhan meletakkan titik akhir kesabaran kita.Dan telah sewajarnya pula kita  berusaha mencari tahu dimana letak akhir kesabaran itu.

Dan manusia yang baik adalah dia yang tidak akan pernah mau tahu akan batas akhir dari kesabarannya.Dan Tuhan akan memberikan lebih banyak lagi kotak-kotak kecil pada jiwanya agar hamba-Nya dapat mengisi lebih banyak lagi kotak-kotak tersebut dengan bekal yang kelak suatu saat akan mereka(manusia) gunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun