Mohon tunggu...
Rezky  Metra Satrio
Rezky Metra Satrio Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Fresh Graduate - Fakultas Ilmu Komunikasi UHAMKA

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Overthinking Bikin Sinting!

27 Juni 2024   11:09 Diperbarui: 27 Juni 2024   14:44 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kita sebagai manusia dikaruniai kemampuan proses berpikir yang rumit dan kompleks, sebuah kemampuan spesial yang membedakan kita dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Namun, seringkali pada praktiknya, berpikir terlalu jauh dapat membuat batin kita tersiksa dan pada akhirnya berdampak pada kurangnya rasa percaya diri dan melelahkan fisik. Lalu apa yang seharusnya kita lakukan?

  • Hidup adalah sebuah perjalanan

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Hal pertama yang harus ditanam pada diri sendiri adalah hidup merupakan sebuah perjalanan, layaknya sebuah video game setiap pemain akan memiliki proses berkembangnya masing-masing dengan fokus dan role yang berbeda pula. Mungkin ada pemain yang memilih menjadi ksatria, menjadi pemanah, ataupun memilih sebagai seorang penyihir. Semua pemain memiliki porsi dan perannya masing-masing.

Sama seperti hidup, kita juga memiliki porsi dan perannya masing-masing, mungkin saat ini kita berpikir bahwa hidup kita berjalan lambat dan cenderung berputar di tempat, namun sebenarnya ini merupakan bagian dari proses permainan untuk menjadi pemain yang lebih tangguh lagi.

  • Jangan lihat orang lain, lihat dirimu sendiri

dokumen pribadi
dokumen pribadi


"Tapi teman-teman sudah berproses cepat sekali, aku masih seperti ini saja..."  siapa peduli? kamu sedang memainkan karakter mu sendiri, jangan alihkan fokusmu dengan sibuk memperhatikan karakter yang dimainkan orang lain. Ketika bermain video game dan melihat seorang pro player apakah kamu langsung membandingkan skill dan atribut mu dengan milik mereka? Tentu tidak, karena kamu tau bahwa dalam perjalanan mereka menjadi seorang pro player ada proses yang sangat panjang, ingat mereka juga memulai dari tutorial seperti mu.

"Tapi tidak semua pemain memiliki start yang sama, ada yang hanya bermain dengan gratis dan ada yang membayar voucher in game untuk mempercepat proses mereka" betul, maka ketika kamu tidak memiliki uang untuk membeli voucher in game, ikuti proses grinding (aksi yang dilakukan oleh gamer secara terus-menerus untuk meningkatkan level tertentu)   yang dilakukan oleh para pro player tadi, walau mungkin level mu tidak akan sama dengan mereka tapi setidaknya level mu akan naik drastis dari level mu saat ini.

Berhenti membuat alasan untuk memperbaiki hidup dengan menyalahkan kondisi privilege seseorang, mereka bisa berarti kamu juga bisa. Ikuti kiat-kiat hidup mereka sebagai seorang yang sudah sukses dibidangnya entah itu menjadi seorang content creator, jurnalis media, ataupun seorang programmer. Hasil nya mungkin berbeda dengan mereka namun setidaknya skill dan kompetensi mu akan meningkat dari sebelumnya. Jangan insecure!

  • Kamu sekarang sedang tidak di berada masa lalu, maka ubahlah!

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Seringkali kita meratapi hal-hal dimasa lalu yang hakikatnya sudah tidak bisa diubah, membuang energi dan perhatian kita dengan kalimat "coba dulu begini.. coba dulu begitu.." seperti ungkapan dalam bahasa inggris let bygones be bygones apa yang berlalu biarlah berlalu. Mungkin ini terdengar klise, melupakan masa lalu memang tidak semudah lidah motivator bicara.

Tapi mari kita analogikan kembali seperti saat bermain video game, mungkin saat ini level mu sudah mencapai ksatria tingkat menengah, grinding sudah mulai terasa berat dan menyusahkan, ketika melihat pemain lain dengan role yang berbeda terlihat mudah saat melakukan grinding, kamu mulai berandai-andai coba dulu kamu memilih role yang sama dengan pemain tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun