Mohon tunggu...
Muhamad RezkyGeraldy
Muhamad RezkyGeraldy Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Videografi & Fotografi Spesialis

Selanjutnya

Tutup

Money

Menelusuri Jejak Keberlanjutan: Kehidupan Berdenyut di Pasar Tradisional

28 Agustus 2023   10:21 Diperbarui: 28 Agustus 2023   10:25 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Fauzan https://unsplash.com/s/photos/pasar-tradisional (ilustrasi pasar tradisional)

Pasar tradisional telah menjadi pusat kehidupan masyarakat selama berabad-abad. Meskipun terus bersaing dengan pusat perbelanjaan modern, pasar tradisional tetap menjadi pijakan penting dalam kehidupan kota. Dalam artikel ini, kita akan menyelami kehidupan pasar tradisional dan mendengarkan pandangan para pelaku usaha melalui wawancara langsung.

Sebuah Pengalaman Membelanja yang Berbeda

Pasar tradisional tidak hanya sekadar tempat belanja, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan budaya. Setiap kunjungan ke pasar membawa pengalaman unik, di mana pembeli dan penjual berinteraksi dalam suasana yang hangat dan akrab. Suara tawar-menawar, penuhnya warna, dan aroma rempah-rempah menciptakan lingkungan yang tak terlupakan.

Dibalik Layar Penjual dan Pedagang

Wawancara dengan para penjual dan pedagang pasar tradisional mengungkapkan cerita menarik tentang keseharian mereka. Ibu Nurhayati, seorang penjual sayur-sayuran generasi ketiga di Pasar Solok, berbagi, "Kami adalah bagian dari sejarah pasar ini. Menjaga kualitas dan hubungan baik dengan pelanggan adalah prioritas kami."

Bertahan di Tengah Tantangan Modernisasi

Meskipun pesaing modern terus bertambah, pasar tradisional mampu bertahan. Pak Sutomo, seorang penjual ikan, menjelaskan, "Kami menawarkan produk segar dengan harga yang bersaing. Banyak pelanggan yang masih menghargai kualitas dan hubungan personal yang kami tawarkan."

Peran dalam Keberlanjutan Lingkungan

Pasar tradisional juga memiliki peran dalam keberlanjutan lingkungan. Ibu Wati, penjual rempah-rempah, menekankan pentingnya menggunakan kantong kain atau wadah plastik yang dapat digunakan berulang kali. "Kami peduli pada lingkungan dan berusaha mengurangi limbah plastik," katanya.

Merangkul Generasi Muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun