Masalah Sampah styrofoam Menjadi salah satu tantangan terbesar dalam lingkungan di indonesia, bahan dan sifat nya yang sangat sekali sulit untuk terurai membuat styrofoam akan membutuhkan waktu yang lama dalam bahkan hingga ratutas tahun hingga jutaan tahun untuk bisa bener bener terurai. dengan begitu di indonesia styrofoam masih menjadi salah satu bungkus makanan yang masih banyak di beli oleh penjual di indonesia, selain harga yang sangat murah styrofoam juga ringan dan tahan panas untuk makanan. Hal ini menimbulkan penggunaan styrofoam terus meningkat dan khususnya bahan yang menjadi mikroplastik akan mengancam ekosistem dan limbah menjadi semakin kompleks.
Salah satu tantangan terbesar dalam menangani sampah styrofoam di indonesia adalah kurangnya insfrakstruktur pendukung seperti rendahnya kesadaran masyarakat dan kurang nya fasilitas di berbagai daerah, sehingga sampah styrofoam menjadi masalah yang sampai saat ini terus saja belum ada solusinya. Banyak pula warga yang menganggap styrofoam adalah sampah biasa tanpa memikirkan jangka panjang serta bahaya dalam kehidupan lingkungan sekitar nya. Kurang nya kebiasaan memilah sampah di lingkungan rumah tangga seringkali makin memperburuk situasi ini, membuat sampah styrofoam menjadi permasalahan yang makin sulit.
Generasi Muda di harapkan memiliki potensi yang besar dalam mengatasi situasi ini, serta Generasi muda harus menghadirkan solusi masalah ini. berbagai edukasi yang di berikan kepada generasi muda adalah langkah awal yang kongkrit untuk dilakukan, banyak sekali media sosial yang di manfaatkan untuk meberikan edukasi secara luas tentang bahaya nya sampah styrofoam terhadap lingkungan.Â
Selait itu, Edukasi dan inovasi dalam pengembangan bahan styrofoam juga sangat penting. Generasi muda khusus nya mahasiswa harus terlibat dalam penelitian untuk menciptakan alternatif produk pengganti strofoam ini. dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan bioplastik yang dapat di daur ulang tidak hannya menjadi solusi dalam mengurangi masyarakat rumah tangga dalam kebergantungan styrofoam tetapi juga dalam membuka peluang ekonomi baru yang berbasis keberlanjutan.
Kolaborasi pemerintah, sektor swasta dan masyarakat juga sangat diperlukan untuk menciptakannya sistem pengelolaan sampah styrofoam yang lebih terintegrasi. perusahaan swasta dapat didorong untuk terlibat dalam program daur ulang ilmbah styrofoam.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI