Mohon tunggu...
Rezeki Putra Gulo
Rezeki Putra Gulo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi

Sekolah Tinggi Agama Kristen Arastamar Grimenawa Jayapura

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kedatangan Kristus Kembali (Eskatologi)

31 Juli 2022   12:16 Diperbarui: 31 Juli 2022   12:34 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Kedatangan Kristus kembali salah satu perwujudan nubuatan yang tercatat di dalam Alkitab dan kedatangan-Nya kembali merupakan masa yang dinanti-nantikan oleh orang percaya atas sebuah janji sebelumnya bahwa orang percaya akan pergi ketempat yang sudah disediakan oleh Kristus. Narasi Ibr. 10:37 memberikan kejelasan seperti apa kedatangan Kristus kembali bahwa Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama pada saat Ia naik ke sorga.

Pengharapan umat pilihan Allah akan kedatangan Kristus kembali merupakan misteri yang tidak pernah ada seorang pun tau kapan waktu itu tiba. Narasi Mat. 24:36 mencatat bahwa kedatangan Kristus kembali tidak ada seorang pun yang tau, malaikat-malaikat disorga tidak tahu bahkan Allah Anak tidak tahu kapan hari itu tiba melainkan hanya Allah Bapa yang tahu. Menurut Yelicia kedatangan Kristus Kembali merupakan kebaggaan bagi umat pilihan Allah.[1] Pernyataan di atas dapat diartikan bahwa kedatangan Kristus kembali merupakan sukacita bagi umat pilihan Allah. 

Doktrin kedatangan Kristus kembali merupakan doktrin yang telah menimbulkan beberapa perspektif yang berbeda-beda bahkan saling berkontroversial. Salah satu pandangan dari kedatangan Kristus kembali datangan dari post-milenialisme yang menyatakan bahwa Injil Tuhan Yesus akan tersebar ke seluruh dunia dan melalui itu seluruh manusia dimuka bumi akan bertobat maka setelah itu Yesus Kristus akan  menggenapi janjinya.[2] Pernyataan diatas telah memunculkan indikasi baru yang dapat memunculkan kontroversial akan doktrin-doktrin Kekristenan terkhususnya paham yang datang dari J. Calvin. Sebab paham post-milenialisme menganggap bahwa seluruh manusia di dunia akan bertobat dan tidak ada seorangpun yang masuk neraka, lebih lanjut paham post-milenialisme dapat memunculkan anggapan bahwa Allah menetapkan seluruh manusia untuk memperoleh hidup yang kekal.

Pandangan lain datang dari post-tribulation yang menganggap bahwa kedatangan Yesus kembali akan terjadi setelah masa pemerintahan antri-Kristus.[3] Pernyataan di atas dapat diartikan bahwa kedatangan Kristus kembali ditandai dengan kebangkitan dan perubahan tubuh orang percaya akan terjadi sesudah siksaan atau setelah berakhir masa pemerintahan anti-Kristus yang didahului dengan seruan malaikat dan peniupan sangkakala yang dahsyat bunyinya(bdk. Mat. 24:29-31). Paham selanjutnya datang dari Premillesnnialisme historis dan dispensasional. Premillesnnialisme historis memiliki paham bahwa Yesus akan memerintah salama seribu tahun di bumi sebelum penyerpunaan tujuan penebusan Allah dalam langit baru dan bumi baru di zaman yang akan datang.[4] Paham diatas memiliki pengertian bahwa Yesus memirintah secara literal selama seribu tahun baru, setelah itu baru penyempurnaan penebusan Allah kepada umat pilihan. 

Paham premillesnnialisme dispensasional meyakini bahwa kedatangan Kritus kembali terdiri atas dua peristiwa yang terpisah selama kurang lebih tujuh tahun. Peristiwa pertama adalah porousia, yaitu ketika Kristus datang dari awan-awan untuk menjemput orang kudus-Nya (bnd. Mat. 24:30-31). Bersama-sama dengan mereka akan diangkat (rapture) di udara, merayakan kedatangan Anak Domba dan selama-lamanya akan bersama dengan Tuhan. Pada akhir masa tujuh tahun ini, pewahyuan akan segera mengikutinya, yaitu kedatangan Tuhan  ke bumi memerintah selala seribu tahun.[5] Paham di atas memiliki pengertian bahwa akan ada masa 7 tahun pemerintahan sebelum masa kedatangan Tuhan ke bumi dan memerintah selama seribu tahun.

Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan.[6] Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.[7] Selain itu, penulis membaca buku-buku dengan pokok bahasan yang sesuai dengan pembahasan sebagai sumber utama dalam penelitian ini dan dengan di dukung oleh sumber dan literatur lain seperti artikel, buah pikiran dari dosen, rekan-rekan mahasiswa, dan observasi (pengalaman).

Pembahasan

Dasar Teologis Kedatangan Yesus Kembali

Menurut Paulus Daun Kedatangan Kristus kembali bersifat futurun dan sampai saat ini masih belum terwujud secara konkrit,[8] namun bukan berarti bahwa kedatangan-Nya kembali hanya sebagai fiksi belaka ataupun sekedar nubuatan yang hanya sekedar karangan, seperti yang yang diungkapkan oleh sebagian orang percaya pada abad pertengahan (bdk. 2 Pet. 3:4). Akan tetapi nubuatan akan kedatangan Kristus kembali merupakan janji yang mutlak adanya meskipun bagi sebagian orang bahkan orang Kristen sekalipun merupakan misteri, sebab hari itu tidak ada seorang pun yang tau selain Allah Bapa, bahkan Allah anak sekalipun tidak tahu (bdk. Mat. 24:36).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun