Mohon tunggu...
Muhammad Reza Zidan
Muhammad Reza Zidan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pengembangan Ekonomi Lokal Melalui Pariwisata Di Bandar Lampung

19 Desember 2024   09:15 Diperbarui: 19 Desember 2024   09:12 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Deskripsi Masalah

Pengembangan pariwisata di Bandar Lampung menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian daerah. Beberapa permasalahan utama nya yaitu :

  • Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM): Kurangnya tenaga kerja terampil dan profesional di bidang pariwisata menghambat pengelolaan destinasi wisata secara optimal. Pemandu wisata seringkali mendapat perhatian yang rendah, yang mengakibatkan timbulnya permasalahan serius dalam industri kepariwisataan.
  • Infrastruktur yang Belum Memadai: Meskipun terdapat beberapa destinasi wisata, infrastruktur pendukung seperti aksesibilitas, fasilitas umum, dan sarana transportasi masih perlu ditingkatkan untuk mendukung kenyamanan wisatawan. Kondisi ini dapat memengaruhi pengalaman wisatawan dan berdampak pada jumlah kunjungan.
  • Kurangnya Promosi dan Pemasaran: Upaya promosi destinasi wisata Bandar Lampung belum maksimal, sehingga potensi wisata belum dikenal luas oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini mengakibatkan rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.
  • Keterbatasan Anggaran dan Pendanaan: Pengembangan pariwisata memerlukan investasi yang signifikan. Keterbatasan anggaran dari pemerintah daerah menjadi kendala dalam pembangunan dan pemeliharaan destinasi wisata.
  • Persaingan dengan Destinasi Lain: Bandar Lampung harus bersaing dengan destinasi wisata lain di Sumatera yang lebih dikenal, seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat, yang memiliki jumlah kunjungan wisatawan lebih tinggi.
  • Keterbatasan Data dan Rencana Pengembangan: Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Bandar Lampung masih dalam proses, yang dapat menghambat perencanaan dan pengembangan destinasi wisata secara terstruktur.

Rekomendasi Kebijakan 

Pengembangan pariwisata di Bandar Lampung membutuhkan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. Salah satu langkah penting adalah meningkatkan kualitas infrastruktur dan aksesibilitas menuju destinasi wisata. Pemerintah daerah dapat mempercepat pembangunan jalan, penyediaan fasilitas umum, serta mengintegrasikan transportasi umum dengan rute wisata untuk mempermudah wisatawan mengakses lokasi wisata. Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata juga menjadi prioritas. Pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga kerja pariwisata, seperti pemandu wisata dan pengelola homestay, dapat meningkatkan standar pelayanan kepada wisatawan. 

Promosi pariwisata Bandar Lampung perlu dioptimalkan melalui pemanfaatan teknologi digital, seperti pembuatan platform daring yang memuat informasi lengkap mengenai destinasi wisata, event lokal, dan paket perjalanan. Kampanye pemasaran melalui media sosial dan kolaborasi dengan influencer juga dapat memperluas jangkauan promosi. Pengelolaan destinasi wisata yang melibatkan masyarakat lokal sangat penting untuk menciptakan rasa kepemilikan dan meningkatkan partisipasi mereka dalam pengembangan pariwisata. Ini bisa diwujudkan melalui pembentukan kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan pelatihan manajemen usaha wisata bagi komunitas setempat. 

Selain itu, pengembangan pariwisata berkelanjutan harus menjadi fokus utama. Hal ini mencakup penerapan prinsip keberlanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan, budaya, dan sosial di destinasi wisata. Edukasi lingkungan dapat diintegrasikan ke dalam aktivitas wisata untuk meningkatkan kesadaran wisatawan. Pemerintah juga perlu memberikan insentif kepada pelaku usaha pariwisata yang mendukung pengembangan destinasi lokal, seperti pengurangan pajak atau bantuan dana. 

Terakhir, penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) menjadi langkah strategis untuk mengarahkan pengembangan pariwisata secara terstruktur. Rencana ini harus melibatkan para ahli, pelaku pariwisata, dan masyarakat, serta mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan kebijakan-kebijakan ini, Bandar Lampung diharapkan dapat memaksimalkan potensi pariwisata yang dimiliki, sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun