PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL MELALUI PARIWISATA DI BANDAR LAMPUNG
Ringkasan Eksekutif
Bandar Lampung memiliki potensi pariwisata yang besar dengan 134 objek wisata, meliputi destinasi alam, budaya, sejarah, religi, hingga edukasi. Pada tahun 2023, tercatat sebanyak 2.020.386 wisatawan mengunjungi Bandar Lampung, dengan target kunjungan pada tahun 2024 mencapai 2.361.000 wisatawan. Secara regional, Provinsi Lampung mencatat pergerakan wisatawan nusantara sebesar 10,26 juta orang pada periode Januari-September 2023, menempatkannya sebagai urutan ketiga tertinggi di Pulau Sumatera.
Namun, pengembangan sektor ini masih menghadapi tantangan, seperti infrastruktur yang belum memadai, kurangnya tenaga kerja terampil, dan minimnya promosi destinasi wisata. Untuk mengatasi kendala tersebut, diperlukan langkah-langkah strategis, seperti peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas menuju destinasi wisata, pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga kerja pariwisata, serta optimalisasi promosi berbasis digital untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain itu, penting untuk melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan destinasi wisata melalui program berbasis komunitas guna meningkatkan rasa kepemilikan dan kontribusi terhadap pengembangan pariwisata. Pendekatan berbasis keberlanjutan juga harus diterapkan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan budaya, sehingga sektor ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan daerah.
Sebagai langkah strategis, penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) diperlukan untuk memberikan panduan terstruktur dalam pengelolaan pariwisata Bandar Lampung. Dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang konsisten, Bandar Lampung dapat meningkatkan daya saingnya sebagai destinasi wisata unggulan, mencapai target kunjungan, dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Pendahuluan
Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi sebuah perhatian yang besar dari para ahli dan perencana pembangunan. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk juga pengusahaan obyek serta daya tarik wisata serta usaha–usaha yang terkait dengan bidang tersebut. Pariwisata juga merupakan kegiatan perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya yang dilakukan dalam waktu sementara, yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah yang dikunjungi, tetapi untuk mendapatkan kenikmatan, mengetahui sesuatu, mencari kepuasan dan kebahagiaan dengan melakukan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam. (James J. Spillane, 1987 ).
Sektor pariwisata saat ini semakin berperan dalam menunjang pembangunan nasional maupun daerah. Sejak tahun 1997 diharapkan sektor pariwisata menjadi sumber andalan devisa negara di luar sektor nonmigas. Pemerintah dalam pengembangan pariwisata melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Pariwisata menegaskan bahwa: “Dalam rangka pembangunan nasional, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, GBHN telah menetapkan bahwa pembangunan kepariwisataan dilanjutkan dan ditingkatkan dengan mengembangkan dan mendayagunakan sumber dan potensi kepariwisataan nasional menjadi kegiatan ekonomi yang diandalkan untuk memperbesar penerimaan devisa, memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dari lapangan kerja terutama bagi masyarakat setempat, mendorong pembangunan daerah serta memper-kenalkan alam, nilai dan budaya bangsa.”Untuk mencapai target tersebut, maka kegiatan pariwisata perlu ditingkatkan, karena selain menambah devisa negara, juga memperluas lapangan kerja dan memperkenalkan aneka ragam kebudayaan serta alam Indonesia yang indah. Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan pariwisata, arena selain memiliki alam yang indah juga aneka ragam budaya dan adat istiadat. Sayangnya, potensi ini belum tergarap secara optimal, mungkin karena alasan dana atau sumber daya manusianya yang belum siap. Untuk itu, pemerintah saat ini berupaya menggali potensi alam atau budaya yang bisa dipakai sebagai tujuan wisata.
Lampung memiliki daratan seluas 35.367,5 km2 dan luas perairannya mencapai 51.991 km2, garis pantai membentang sepanjang 1.105 km2 serta terdiri dari 69 pulau besar dan kecil. Letak geografis Lampung yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda dan Laut Jawa menjadikan Lampung sebagai propinsi yang menjadi gerbang utama keluar-masuk Pulau Sumatera ke pulau Jawa. Dapat diketahui bahwa dari sektor pariwisata di Lampung pada beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan dari segi kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Di Lampung terdapat beberapa tempat pariwisata yang terkenal dan menarik, yaitu seperti Taman Nasional Way Kambas, Menara Siger, Air terjun Putri Malu, Gunung Krakatau, Taman Wisata Lembah Hijau, Taman Purbakala Pugung Raharjo dan banyak lainnya. Selain terdapat tempat wisata tersebut, di Lampung juga terdapat sangat banyak wisata pantai atau pulau yang juga menarik, yaitu Pulau pasaran, Pantai Pasir Putih, Teluk Kiluan, Pulau Kubur, Pantai Tanjung Setia, Pantai Mutun, dan lainnya.