Mohon tunggu...
muhammad rezawirayuda
muhammad rezawirayuda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduated UIN Maliki

Listening music, Watching Film, Cars Entusiastic, Politic surveyor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moderasi Beragama dan Pancasila sebagai Jantung Indonesia

2 November 2023   23:22 Diperbarui: 2 November 2023   23:29 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara yang majemuk atau majemuk yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama, dan budayaKeberagaman yang dimiliki negara ini tercermin dalam semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti "Bhinneka Tunggal Ika". Keberagaman yang dimiliki Indonesia dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti lebih dari 1.300 kelompok etnis, memiliki lebih dari 1.100 bahasa daerah, Indonesia mengakui enam agama resmi, yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. 

Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai keunikan budaya, adat istiadat, dan tradisinya masing-masing, seperti tarian tradisional, pakaian, dan makanan. Meski berbeda, masyarakat Indonesia bersatu berdasarkan prinsip Pancasila, ideologi nasional yang mengedepankan persatuan, demokrasi, keadilan sosial, dan toleransi beragama.

 

Pancasila bukan hanya sekedar ideologi politik namun juga merupakan pandangan hidup masyarakat Indonesia dan alat untuk menyatukan keberagaman masyarakat Indonesia dan memberikan pedoman bagi pembangunan negara. Pancasila juga dipandang sebagai sarana untuk mengatasi perbedaan dan tantangan yang muncul dari keberagaman Indonesia. Prinsip-prinsip Pancasila diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk politik, pemerintahan, dan kehidupan sehari-hari

Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan perilaku beragama yang dianut dan dipraktikkan oleh sebagian besar penduduk Indonesia, dari dulu hingga sekarang. Moderasi beragama meyakini kebenaran agama sendiri secara radikal dan menghargai, menghormati penganut agama lain yang meyakini agama mereka, tanpa harus membenarkannya. Moderasi beragama juga menekankan pentingnya dialog dan kerja sama antara kelompok agama, serta menekankan bahwa semua agama memiliki prinsip-prinsip yang sama dalam membangun kebaikan dan keadilan

Pancasila yang merupakan ideologi serta landasan Indonesia, dengan moderasi beragama mempunyai kaitan erat.  Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai moderasi beragama.  Kaitan Pancasila dengan moderasi beragama dimulai sejak pendirian bangsa Indonesia, dalam Konteks sejarah Para pendiri Indonesia dalam merumuskan Pancasila berpedoman pada pemikiran yang moderat dan toleran, baik dalam urusan kenegaraan maupun agama. Nilai-nilai moderasi beragama dalam sila pertama Pancasila memastikan bahwa negara menjamin kebebasan warga negaranya untuk menganut agamanya masing-masing dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam Konteks filosofis Nilai-nilai Pancasila, termasuk moderasi beragama, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, apa pun keyakinan agamanya.  Hubungan antara nilai-nilai Pancasila dan moderasi beragama dilandasi oleh asas persatuan yang memungkinkan hidup berdampingan antar agama tanpa hambatan. dalam kehidupan sehari-hari Penerapan Pancasila dalam moderasi beragama terlihat dari cara masyarakat Indonesia menjunjung tinggi dan mengembangkan sikap toleransi, menjaga kerukunan, dan menghargai perbedaan dalam kehidupan beragama. Hal ini merupakan wujud sederhana penerapan Pancasila dalam moderasi beragama.

  Peran generasi muda: Generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa mempunyai peranan penting dalam memajukan dan memelihara kerukunan dan persatuan antar umat beragama.  Hal tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, seperti dialog antaragama dan sosialisasi tentang pentingnya persatuan umat beragama bagi bangsa dan negara. Selain masyarakat Pemerintah mempunyai peran berupa tanggung jawab untuk mensosialisasikan nilai-nilai moderasi beragama yang terkandung dalam Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. 

Moderasi dalam beragama penting bagi bangsa Indonesia karena beberapa alasan berikut:

  • Melestarikan keberagaman: Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan suku, bahasa, dan agama yang beragam.  Karakter moderasi beragama, yang mencakup keterbukaan, penerimaan, dan kerja sama antar kelompok yang berbeda, sangat penting dalam menjaga keharmonisan dan persatuan dalam masyarakat yang begitu beragam. Keberagaman ini telah dianut oleh bangsa Indonesia dan menjadi contoh bagi bangsa lain dalam mengelola keberagaman agama dan hidup berdampingan secara harmonis dengan pemeluk agama yang berbeda.
  • Mempromosikan toleransi: Moderasi dalam beragama menumbuhkan toleransi dan penerimaan terhadap perbedaan.  Indonesia memiliki lima agama resmi: Islam, Hindu, Budha, Katolik, dan Konghucu.  Koeksistensi agama-agama ini tidak menjadi sumber perdebatan melainkan sebuah peluang untuk mempraktikkan moderasi beragama dan menciptakan toleransi beragama.
  • Memperkuat Persatuan Nasional: Agama adalah bagian integral dari identitas Indonesia, dan moderasi dalam beragama berfungsi sebagai pengikat antara semangat beragama dan komitmen nasional.  Dalam konteks Indonesia, beragama berarti menjadi orang Indonesia, dan menjadi orang Indonesia berarti beragama.  Moderasi dalam beragama merupakan sarana untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang rukun, damai, dan toleran, sehingga berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
  • Membangun masyarakat yang damai: Moderasi dalam beragama merupakan faktor kunci dalam menjaga keharmonisan dan perdamaian sosial.  Hal tersebut merupakan salah satu indikator utama pembangunan budaya dan karakter bangsa.  Keberhasilan moderasi beragama terlihat dari tingginya komitmen terhadap prinsip-prinsip negara, seperti Pancasila, UUD 1945, dan peraturan turunannya.
  • Menghindari ekstremisme: Moderasi beragama membantu mencegah munculnya ideologi ekstremis yang dapat menyebabkan konflik dan perpecahan dalam masyarakat.  Lawan dari moderasi adalah ekstremisme, yaitu menganggap diri sendiri sebagai satu-satunya yang benar dan memaksakan keyakinannya pada orang lain.  Dengan mengedepankan moderasi beragama, Indonesia dapat menghindari jebakan ekstremisme dan mempertahankan statusnya sebagai negara yang damai dan toleran.
  • Moderasi beragama dan Pancasila memiliki kaitan yang erat karena keduanya menumbuhkan rasa toleransi yang besar. Moderasi beragama mengajak umat beragama untuk memahami ajaran agamanya dengan konteks dan pemahaman yang moderat, sehingga tidak berpihak pada pihak manapun, bertindak adil, dan tidak membenci kelompok lain. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, keadilan, dan persatuan.

Dalam artian, antara Pancasila dan moderasi beragama kompatibel karena keduanya menumbuhkan rasa toleransi yang besar. Sesuai dengan ajaran agama, setiap masyarakat harus hidup rukun dan tidak kecewa dengan orang yang memiliki kepercayaan lain. Jika seseorang memahami moderasi beragama, ia tidak dapat memilih teman atau sahabat yang berasal dari berbagai latar belakang dan memiliki keyakinan yang berbeda. Perbedaan tidak menjadi masalah karena beliau menjunjung tinggi toleransi. Dia percaya bahwa mereka yang tidak seiman di dalamnya adalah saudara dalam kemanusiaan. Integrasi Pancasila dan moderasi beragama dapat membawa dampak positif yang besar bagi kemajuan Indonesia. Pertama-tama, hal ini akan memperkuat rasa persatuan di tengah masyarakat yang beragam. Dengan mengakui nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam Pancasila, setiap individu, terlepas dari latar belakang etnis, suku, budaya, atau agama, dapat merasa memiliki bagian penting dalam konstruksi bangsa ini. Selanjutnya, moderasi beragama dapat membantu mencegah konflik antaragama dan memperkuat kerukunan antarumat beragama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun