Mohon tunggu...
Gaya Hidup

PLN ku Sekarang Berbeda

30 September 2016   15:55 Diperbarui: 6 Oktober 2016   14:50 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Jika engkau sempat menikmati hidup pada tahun 90 an, maka handphone yang kau gunakan adalah si ponsel tahan banting dengan inisial “N”. Perusahan besar dengan konsumen hampir setengah pasar dunia pun dia kuasai. Berjalannya waktu dengan kebutuhan masyarakat yang berkembang menjadikan kompetitor merek tersebut berinovasi.

Hinggal titik balik pun tiba dengan munculnya ANDROID dengan berbagai macam perubahan dan fitur yang menarik. Berbagai merek dagang mulai ikut menggunakan dan menggembangkan OS tersebut. Namun si kecil nan tahan banting “N” pun tetap tidak mau mengembangkan android dan kukuh pada tradisi lama nya. Hingga merek tersebut kalah saing dengan kompetitor yang selalu ingin berinovasi”

Semangat perubahan adalah ciri dari perusahaan yang akan selalu diterima di masyarakat. Indahnya memperbaiki diri adalah muhasabah tercantik untuk menjadikan kepuasan pelanggan sebagai target utama. PLN sebagai perusahan milik negara yang senantiasa melayani wargan negara Indonesia sebelum merdeka hingga sekarang adalah sebuah kebanggan bersama milik bangsa yang mempunyai andil dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

PLN bukanlah seperti perusahaan yang hanya mengutamakan profit untuk perseroan namun lebih dari itu yang selalu menjaga ritme pertumbuhan dan berkembangan bangsa Indosnesia. PLN yang selalu bertransformasi semakin kedepan adalah tekad bersama yang menggabungkan semangat para pegawai , perubahan seiring dengan majunya tekhnologi dan kebutuhan konsumen. Beberapa transformasi telah dilakukan oleh perusahan plat merah ini antara lain :

1. Transformasi pengaduan manual menjadi Pengaduan Online Call Center 123


Bisa dibayangkan ketika konsumen padam listrik dikala hujan sangat deras dan harus datang ke kantor PLN untuk mengadukan kendala yang dihadapi. Maka ibarat sudah jatuh tertimpa tangga yaitu dikala terkena musibah padam listrik konsumen harus mengeluarkan tenaga menlaporkan hal tersebut. Melihat adanya kesempatan untuk perbaikan tersebut PT PLN Persero melakukan beberapa terobosan dengan menghadirkan fitur call center 123 dan aplikasi mobile PLN.

Cukup dari rumah dapat langsung menelepon Call Center 123 dan akan didapatkan respon cepat dari petugas pelayanan teknik. Tekad melayani dengan setulus hati adalah moto dari petugas pelayan teknik. Tidak ada pungutan biaya maupun gratifikasi sekecil apapun adalah modal utama dalam pelayanan prima.

2. Efisiensi Pembangkit dari Bahan bakar Solar menjadi Batu Bara bahkan Tenaga Bayu.

Pembangkitan adalah dapur dari ketersediaan energi listrik ke seluruh negeri. Jenis bahan bakar yang digunakan akan berpengaruh akan efisiensi biaya pembangkitan tenaga listrik. Pada era 70 hingga 90 an harga bahan bakar solar sangat lah murah karena Indonesia sebagai ladang minyak yang cukup besar. Seiring dengan fluktuatifnya harga solar menjadikan pembangkit listrik tenaga diesel yang menggunakan bahan bakar solar menjadi tidak efisien. Hal ini direspon oleh PLN untuk menjadikan proses bisnis nya lebih efisien dan ramah lingkungan dengan cara menbangun dan menggantikan dengan pembangkit dengan bahan bakar yang murah dan ramah lingkungan.

Seiring dengan program yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi tentang pembangunan proyek 35000 MegaWatt, maka PLN bersinergi merencanakan dan mendirikan beberapa pembangkit listrik tenaga uap, pembangkit listrik tenaga gas dan uap bahkan beberapa menggunakan energi baru dan terbarukan seperti pembangkit tenaga surya dan bayu. Seperti penandatangan proyek yang akan dibangun di wilayah Jeneponto yaitu PLTBayu 60 Mega Watt yang telah ditanda tangai PLN dengan stakeholder Equis Funds Group Ltddan Danish Vestas Wind Systemsdi Denmark adalah langkah pasti PLN memujudkan ketersediaan pasokan energi listrik nusantara dengan tetap ramah lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun