Mohon tunggu...
Reza Wahyu
Reza Wahyu Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Manager di Bank BUMN. Hobi membaca dan menulis. Pantangdiet.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Olahraga dan Jangan Berdiet untuk Menurunkan Berat Badan

4 Mei 2016   20:06 Diperbarui: 4 Mei 2016   21:20 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi bagi yang tidak kuat puasa berhari-hari jangan malah mengurangi makan. Tetap makan supaya metabolisme tetap terjaga tidak turun supaya energi tetap terbakar. Namun makanannya dijaga supaya tidak memicu insulin, supaya bisa mengikuti efek membakar lemak seperti pada saat puasa. Untuk bisa membakar lemak kita harus makan makanan berlemak seperti daging.

Untuk bisa menurunkan insulin kita juga harus pantang karbohidrat dan makan makanan berlemak seperti daging. Diet (gaya makan) daging berlemak bisa mencapai fase pembakaran lemak atau ketosis sebagai sumber energi (ketogenic diet) yang lebih unggul dari diet rendah lemak. Sebuah studi komparatif oleh para peneliti dari Stanford beragam diet menunjukkan superioritas diet rendah karbohidrat dibandingkan diet rendah lemak.

Dr. Atkins adalah salah satu pelopor diet rendah karbohidrat yang masa induksinya berhasil menurunkan berat badan khususnya lemak tubuh. Pada masa induksi dalam diet Atkins sangat dibatasi pemasukan karbohidrat sehari sampai 20 gram per hari. Semakin rendah semakin bagus. Dengan berpantang karbohidrat, tubuh akan menurunkan kadar insulin.

Insulin yang rendah membuat tubuh berhenti menyimpan lemak dan mulai membakarnya. Kadar trigliserida atau lemak darah juga berkurang sehingga leptin sebagai pengirim sinyal kenyang di otak tidak terhalangi. Makan jadi cepat kenyang dan tidak berlebihan. Diet rendah lemak membawa rasa lapar lebih cepat dan emosi lebih labil.

Pada diet rendah karbohidrat, perasaan lebih tenang dan stabil, serta rasa kenyang dan puasa lebih lama. Itu dikarenakan tubuh dan otak lebih menyukai sumber tenaga dari lemak bukan dari gula (yang berasal dari karbohidrat). Dan lemak yang terbakar akan lebih tinggi pada diet rendah karbohidrat daripada diet rendah lemak. Kesimpulannya, diet rendah karbohidrat atau ketogenic diet lebih cepat menurunkan berat badan daripada diet rendah lemak.

Sumber: http://pantangdiet.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun