Mohon tunggu...
REZAWAHYA
REZAWAHYA Mohon Tunggu... PNS -

Penulis dengan multi-interest Ingin berbagi ilmu dan kebahagian kepada orang lain terutama kaum muda

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Siapa Calon Penerima Beasiswa LPDP?

5 Juli 2016   22:48 Diperbarui: 5 Juli 2016   23:00 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan lulusan terbaik di universitas bermimpi untuk melanjutkan study-nya, entah di kampus dalam negeri ataupun luar negeri. Pada saat ini, impian seperti itu bisa  menjadi  kenyataan, buktinya Pemerintah sudah hampir empat tahun terakhir memberikan beasiswa kepada Warga Negara  Indonesia melalui lembaga LPDP (Lembaga Pengelola Dana  Pendidikan). Banyak jenis  beasiswa  yang  diberikan oleh LPDP termasuk juga untuk pendidikan S2, S3, dan Dokter Spesialis. Wah, betapa beruntungnya ya para  lulusan universitas  sekarang ini. 

Untuk  mendapatkan beasiswa dari LPDP sepertinya tidak terlalu sulit. Secara prinsip LPDP tidak membatasi kuota penerima beasiswa, akan tetapi penerima di batasi oleh standar kelulusan  yang  sudah ditentukan. Sebelum dipanggil tes  wawancara, seorang kandidat harus  memenuhi perlengkapan administrasi termasuk nilai minimal (IPK) dan Bahasa Inggris. Selanjutnya akan  dilakukan wawancara, tes diskusi kelompok, dan menulis. Karena  begitu ketatnya tes yang  dilakukan, maka  biasanya yang lolos adalah memang  bibit unggul yang mempunyai kemampuan untuk melanjutkan pendidikan dan  prospektif menjadi pemimpin Indonesia masa depan.

Di  LPDP kandidat yang  dicari tidak hanya pintar, tapi juga mempunyai karakter memimpin. Kombinasi  antara  kecerdasaran dan leadership pada seseorang akan memunculkan sesosok manusia yang  tahan terhadap  tantangan dan ujian, serta dia akan mempunyai visi yang jelas (visioner). Orang dengan karakter seperti ini, kalau menurut saringan  tes LPDP, sangatlah mudah  dibedakan melalui tes wawanncara  dan sessi diskusi  kelompok. Kalaulah si kandidat mempunyai karakter yang"bossy" atau "antipati dengan orang  lain" atau juga  "diktator", tidak ayal lagi, di dalam sessi diskusi akan dia akan selalu ingin menonjol sehingga tidak memberikan  kesempatan kepada orang lain.

Seandainya ingin menjadi penerima  beasiswa, kiat yang  paling  jitu  adalah persiapkan diri kita sedini mungkin. Mulai dari semester satu (sebaiknya), caranya  ikuti  kegiatan luar kampus (berorganisasi) yang  akan mengembangkan sekaligus belajar kepemimpinan. Selanjutnya  adalah serius dalam study, LPDP mensyaratkan IPK yang cukup tinggi 3,00, hal tersebut  mengisyaratkan kepada peserta seleksi bahwa mereka adalah orang yang serius dalam belajar.

Kalau dilihat dari mereka yang sukses memperoleh beasiswa LPDP, rata-rata mereka adalah  orang-orang yang aktif di bidangnya masing-masing. Ada yang aktif dengan  membuat tulisan, ada juga yang  ikut serta di dalam program non-profit organization seperti Indonesia Mengajar. 

Keikutsertaan  di dalam kegiatan yang berkontribusi untuk  masyarakat Indonesia  adalah target dari penyelengggaran LPDP, sehingga membangun karakter yang berkontriibusi ini  tidak hanya  dengan pasif selama di perkuliahan. Pada  saat ini ada banyak bentuk komunitas pemuda  yang  peduli  dengan sesamanya; ada yang  ditunjukkan dengan peduli lingkungan, ada juga  yang  peduli pendidikan, bahkan ada kelompok pemuda  yang peduli terhadap kesehatan. Sekarang, tinggal kita  kemana cenderung untuk  berkontribusi  bagi negeri ini.

Pada  intinya, memperoleh  beasiswa  bukanlah akhir dari suatu perjuangan. Tapi, dengan memperoleh  kesempatan study  lanjut, maka kesempatan  untuk  berkontribusi akan  lebih luas;  luas  karena  ilmunya yang lebih  banyak, luas  karena adanya jaringan  kerja  yang  lebih besar, dan luas karena  kapasitas kepemimpinan yang  sudah  lebih matang dan  teruji  berhasil. Dari semua peningkatan kemampuan pribadi tersebut seorang pelamar beasiswa  LPDP bisa membuat startegi pengembangan  pribadi  terlebih dahulu, kemudian belajar untuk  mendisiplinkan dirinya, dan akhirnyaa siap mengambil  estapet pembangunan yang diawali melanjutkan study-nya.

Kalaulah semua pemuda Indonesia bercita-cita untuk kemajuan  bangsa ini, maka yang pertama didahulukan adalah pendidikan. Kita  semua  harus melihat muara perubahan adalah pendidikan.  Pendidikan  di sin itidak hanya sempit (hanya selembar ijazah), akan tetapi pendidikan akan kapasitas kepribadian manusia  Indonesia.  

Mari berjuang untuk  diri  kita, kemudian kita  akan berkontribusi untuk kemajuan Indonesia di masa mendatang

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun