Mohon tunggu...
Reza P.
Reza P. Mohon Tunggu... Penulis - Kematian adalah suatu kepastian dan Hidup untuk hari esok adalah suatu harapan.

Kematian adalah suatu kepastian dan Hidup untuk hari esok adalah suatu harapan. Dengan sering mengingat kematian maka kamu juga akan sering beristigfar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pilih Pemimpin yang Diangkat Bukan Mengangkat

12 Juli 2021   13:02 Diperbarui: 12 Juli 2021   13:41 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilih Pemimpin yang diANGKAT bukan MeNgAnGkAt

Oleh: Mr. Rezza P.

Indonesia merupakan negara dengan sistem demokrasi, yang memiliki arti bahwa pemimpin itu berasal dari, oleh dan untuk rakyat. Baik itu Pemimpin tingkat pusat hingga daerah.

Pemilihan pemimpin tak kalah hebohnya juga di daerah pedesaan. meskipun luas daerah yang dipimpinnya tidak seberapa, namun justru dengan kepemimpinan yang seberapa inilah yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi negaranya.

Memilih ataupun dipilih merupakan hak bagi setiap warga negara, sebagaimana yang sudah tertuang di dalam UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM pada Pasal 43 ayat (1) yang berbunyi

"Setiap warga mendapatkan hak dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan."

Seperti pada umumnya. Pemimpin pada saat ini berlomba-lomba untuk mencalonkan diri, guna tujuan dan cita-cita yang dianggap sangat mulia. Meskipun sering hanya sebatas ucapan belaka.

Saat ini masyarakat sudah tidak tergiur lagi dengan hal-hal demikian karena itu merupakan hal yang sudah lusuh.

Seorang pemimpin untuk mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakatnya dalam masa pencalonan bukanlah hal yang mudah, tentunya butuh strategi dan taktik yang jitu. Karena masyarakat sudah Bosan dengan BaSa dan BaSi dari mereka.

Namun berbeda halnya dengan seorang pemimpin yang sudah dilabeli kepercayaan oleh masyarakat, hingga ia diusung untuk menjadi seorang pemimpin. Karena masyarakat sudah TAHU mana pemimpin yang benar-benar memimpin dan mana pemimpin yang hanya jualan janji.

Tak kalah hebohnya juga di desa Aikmel, yang mana didapati adanya seorang Calon Kepala Desa (CAKADES) nya yang dipercayai dan diangkat langsung oleh masyarakat.

Hal ini amatlah langka. Namun pada konstalasi Pilkades Aikmel saat ini sudah terwujudkan.

Sehingga membuat para lawan politiknya Terkejut bukan kepalang. Berbagai cara tentunya akan dilakukan agar kepercayaan masyarakat hilang terhadapnya.

Namun hasilnya bukan malah yang dinginkan, justru semakin memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa ia adalah sosok pemimpin yang akan SIAP Memajukan Desa AIKMEL.
Hingga membuat masyarakat sangat antusias untuk memenangkannya.

"Tentunya seseorang tak akan mau memukul Pasak yang sudah Bengkok, namun justru akan memukul Pasak yang masih Lurus."

ia adalah seorang yang Ramah, Harmonis serta Santun dalam berbahasa.

Tentunya harapan besar bagi masyarakatnya adalah ia mampu memancarkan sinar-sinar kesejahteraan untuk Desa Aikmel Yang Maju.

Salam 2 Jari untuk Desa Aikmel yang ASRI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun