Mohon tunggu...
Reza Syafriharinata
Reza Syafriharinata Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Bermain badminton,tenis meja, voly ball ,basket

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Menyesal Cabut, Ibu!

28 September 2024   05:21 Diperbarui: 28 September 2024   07:20 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ibu ! Aku tak mengerti dan tak bisa mengerjakan tugas Matemtatika ini."Begitu ucap Reza saat duduk di MTsN Padang Panjang kelas 8I.Akupun termenung dan segera menerawang .Teringat pada waktu itu menduduki kelas 8.Ayah mengantarkanku ke MTsN setiap paginya.Di MTsN kami hanya belajar ,tahfidz dan sahalat.

MTsN itu letaknya lumayan jauh dari rumahku.Lebih kurang 15 Km.Tepatnya di Padang Panjang ,simpang Ganting.Aku kadang diantar oleh Ayahku dan terkadang aku pergi sekolah dengan  Bus. Yah ,waktu aku kelas 8.Aku sering menyisir rambutku dengan gaya belah tepi.Memakai topi hitambdan baju putih dongker setiap hari Senin.

 Namun,teringat olehku.Hanya seminggu aku rajin ke Madrasah.Fikiran dan otakku bisa saling terhubung untuk memahami pelajaran yang ada di Madrasah.Aku sangat suka belajar Matematika dan memahaminya.Akupun menghabiskan waktu bersama Arman dan juga teman lainnya.   Masih terlintas dan nyata dalam ingatanku.Kami berdua beda satu tahun .Aku lebih tua dari Arman satu tahun.Kami berdua sekelas yaitu kelas 8I.

Suatu hari pada musim buah --buahan ,seperti buah jambu biji ,jeruk,dan rambutan,kami berdua dan teman --teman cabut dari  kelas ,kamipun melihat buah --buahan tersebut.Buah itu terletak di belakang sekolah kami .Lalu kami pergi kesana untuk mengambil buah yang ada disana.

Begitu semangatnya kami memanjat pohon buah jambu biji tersebut.Kamipun mengambil buahnya.setelah selesai memanjat dan mengambil buahnya kamipun dengan lahapnya memakan jambu bijinya bersama --- sama.

Kami terus berjalan menuju kesana sambil bercerita. Apakah Umi Dewi guru Matematika kami sudah masuk kelas.Tiba dibawah pohon buah jambu biji,kami terpelongo sambil tersenyum begitu melihat buahnya yang padat dan juga besar --besar.

Lalu kami lanjutkan dengan mengambil buah jeruk dan rambutan.Aku dan Arman memanjat pohon jeruk.Dan yang lainnya memanjat pohon rambutan.Setelah mengambil buah jeruk dan rambutan kamipun memakannya.Tapi begitu menggigit buah jeruk,rasa asamnya langsung terasa kebibir.

Walau begitu asam tetapi tak masalah bagi kami.Yang penting kami mendapat kenikmatan yang luarbiasa untuk dapat memakan dan mengambil buah tersebut.

Lalu setelah mengambil dan memakan buah.Kami lanjutkan dengan menelusuri ladang  dan perkebunan yang ada dibelakang sekolah kami.

"Reza ! Teriak Arman."Aku melihat ada  jambu berwarna merah di kebun itu ."Begitu ucap Arman sambil tercengang melihat pohon jambu merah tersebut.

 Kamipun menuju kesana untuk mengambil buah itu. Tapi kami harus menyebrangi sungai untuk bisa kesana .Sungai itu kelihatan tenang dan tidak begitu dalam dan juga deras .Di sungai itu batunya juga tidak besar sehingga memudahkan kami untuk menyebrangi sungai tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun