Kalau di Malaysia tentu kita sedikit banyak sudah familiar dengan PDRM FC yang tak lain kepunyaan Polis Diraja Malaysia. Dulu pernah diperkuat pilar naturalisasi timnas Malaysia, Mahamadou Sumareh yang uniknya juga pernah membela Police Tero FC. Klub yang pernah diundang di Trofeo Persija ini sekarang berkutat di kasta kedua piramida sepakbola Malaysia.
Sedangkan di Pulau Tumasik, Singapura dulu ada Home United yang begitu sering bertemu wakil Indonesia di ajang AFC Cup. Berdiri dengan nama Police FC di 1996 kemudian berganti nama jadi Home United dan akhirnya berubah lagi jadi Lion City Sailors sebab privatisasi 2020.
Memang sudah lumrah aparat kepolisian ikut serta menyemarakkan gelaran kompetisi sepak bola. Mungkin kalau disini mereka capek hanya disuruh mengamankan pertandingan yang tak jarang berakhir dengan bentrokan. Seperti halnya juga lembaga kepolisian, para punggawa Bhayangkara FC juga banyak yang berstatus anggota aktif korps kepolisian. Sebut saja fullback I Putu Gede Juni Antara yang berpangkat Briptu dan Indra Kahfi yang merupakan jajaran polisi Polda Metro Jaya.
Bisa dipastikan juga pertandingan yang melibatkan Bhayangkara FC ini tak bakal berkahir kericuhan antar suporter. Tapi juga chant Tugasmu Mengayomi masih sah-sah saja dinyanyikan suporter lawannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H