Meskipun hanya berstatus interimnya interim di masa yang begitu singkat ini, bagaimanapun Carrick berhak menentukan dengan cara apa MU bertanding. Kali ini untuk melawat ke Stamford Bridge ia membuat racikan dengan memarkir Ronaldo. Ya, Ronaldo selama sejam menghangatkan bench ditemani Dalot sambil rasan-rasan.
Mungkin Ronaldo dia anggap kurang cocok untuk memainkan pressing sejak tengah lapangan. Memang sih banyak yang mengkritisi effort pemain berumur 37 tahun itu untuk turut serta dalam menempel pemain lawan sejak belum masuk wilayahnya sendiri. Tapi apapun alasannya, mencadangkan tokoh yang menymbang sebuah gol di final UCL 2008 memang mengundang tanda tanya.
Tirai hasil pertandingan pun sudah diangkat. MU versi Carrick ternyata berhasil meredam Chelsea. Malah merek unggul terlebih dahulu via blunder Jorginho yang dimaksimalkan Sancho sebelum Jorginho membayar tuntas kesalahannya via titik putih. Sekarang tiga besar Liga Inggris masing -masing hanya berbeda satu poin.
Tak dapat dipungkiri sepanjang pertandingan Chelsea total menekan MU hingga jarang sekali bola masuk wilayah Chelsea. Secara disiplin lini belakang mereka menggagalkan tiap build up yang dicoba MU, hanya sekali tendangan spekulasi Bruno yang melebar. Babak pertama semua statistik berbau penyerangan dikuasai Chelsea.
Sayangnya memang problem striker tumpul masih menjadi duri dalam daging bagi Thomas Tuchel. Tak ada satu pun gol tercipta meskipun ada 10 kali tendangan dilepaskan dan 16 kali sentuhan di dalam kotak 16. Bukan Werner, tapi Callum Hudson-Odoi lah pemain paling banyak menciptakan peluang di babak pertama.
Hingga Werner ditarik keluar untuk digantikan Lukaku, dia mencatatkan diri sebagai pemain Chelsea dengan shoots terbanyak. Lima kali melancarkan tembakan tapi tak satupun mengarah ke gawang yang dijaga De Gea. Tuchel pun muntab.
Hasil seri ini memperpanjang catatan tak pernah menang Chelsea melawan MU di liga yang sudah mereka alami sejak masa Murizio Sarri. Hasil ini jelas bukan hal yang diinginkan oleh Chelsea mengingat kemenagan Liverpool dan Man City sebelumnya, membuat posisi pemuncak klasemen makin rentan dikudeta.
Ketika pertandingan diakhiri ole Anthony Taylor, tercatat juga sudah 24 kali tendangan menyasar gawang MU. Hanya satu via penalti Jorginho yang terkonversi menjadi gol, padahal angka expected goal (xG) Chelsea mencapai 2,54 menurut Squawka. Artinya ada ekspektasi 3 kali De Gea memungut bola, dibanding MU yang angka xG hanya di 0,82 tapi berhasil bikin satu gol. Wasteful Chelsea.
Strategi full pressing dari Carrick nyatanya benar-benar menyulitkan Chelsea mencari ruang tembak yang nyaman. Pada babak pertama MU sudah membukukan 17 kali tekel dan 6 diantaranya di wilayah lawan, berbanding ketika lawan Watford dimana angka 17 baru dicapai dalam 90 menit. Tercatat juga selama pertandingan ada 8 kali tendangan Chelsea yang terkena blok sebelum mencocor gawang MU.